Tampilkan postingan dengan label isteri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label isteri. Tampilkan semua postingan

52 Tips Agar Suami Disayang Isteri

Rabu, 03 Juni 2009

Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.

1. Merayu isteri dan mencandainya.
2. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
3. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap (bercengkerama).
4. Panggillah isteri dgn nama kesukaannya.
5. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.
6. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.
7. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.
8. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
9. Berlemahlembutlah dalam berbicara.
10. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.
11. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.
12. Menghargai penampilannya.
13. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai penguat cinta diantara keduanya.
14. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.
15. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
16. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.
17. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.
18. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.
19. Hargai akal dan buah pemikirannya.
20. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.
21. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.
22. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.
23. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.
24. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.
25. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.
26. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.
27. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.
28. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.
29. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.
30. Berbuat adillah kepada dirinya.
31. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.
32. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.
33. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Allah.
34. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.
35. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.
36. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.
37. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.
38. Jagalah kesehatannya secara intensif.
39. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.
40. Kirimlah surat kepadanya apabila anda jauh darinya.
41. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya sehingga dia faham dan tidak bingung dengan apa yang anda inginkan.
42. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.
43. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.
44. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.
45. Jangan menganggap diri anda selalu benar.
46. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.
47. Tidak “mendatangi” isteri dari dubur atau tatkala haidh.
48. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.
49. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.
50. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibah-musibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.
51. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahankelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Allah isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc., Editor : Kholid Syamhudi, Lc. Judul Asli : Kayfa Taj al Zawjataka Tuhibbuka
Oleh : Adil Fathi Abdillah

Read more...

Tips Agar Permintaan Istri Lebih Didengar Suami

Yang namanya manusia pasti ada saja yang dimintanya. Para istri terutama, sebagian besar hidup mereka bergantung pada pemberian suaminya, Maka wajar kalo mereka meminta hak nafkah atas suaminya itu. Cuma yang jadi masalah adalah; terkadang mereka kurang pandai melihat sikon. Kapan pingin langsung minta. Ibarat slogan salah satu minuman; kapan saja dimana saja always, minta saja.

Para suami sama saja. Kadang kalo kepingin maunya langsung dilayani. Padahal istrinya lagi capek. Trus mentang-mentang suami itu pemimpin; pingin minum teh maunya langsung dibuatin. Padahal istri lagi capek.

Nah disini pentingnya mempelajari kiat-kiat agar permintaan kita lebih didengar. Diantara kiat-kiat itu adalah;

1. pilih waktu dan kondisi yang tepat

Yakni lihat keadaan orang yang sedang kita mintai. Paling bagusnya sih pas dia lagi merasa dekat dan memperhatikan kita. Jangan ketika dia lagi sibuk atau lagi gak mood. Apalagi pas dia lagi stress atau marah-marah. Yang ada ntar malah di semprot.

2. gunakan bahasa yang enak didengar

Umumnya orang tidak suka diperintah, Terutama lelaki. Dan secara insting, bahasa yang tidak lembut akan ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh alam bawah sadar manusia. Karena itulah intonasi dan pemilihan kata adalah penting agar permintaan kita tidak ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh seseorang melainkan lebih sebagai sebuah rayuan. (…Idih, gombal)

3. tampil lebih rapih dan bersih

kiat yang ketiga ini yang sangat ditekankan dalam dunia marketing. Penampilan yang lebih rapi dan bersih memang potensial membuka peluang berhasilnya proses marketing kita. Umumnya hati manusia lebih mudah terbuka bila melihat penampilan yg cemerlang.

Nah, itu kalo kita meminta sesuatu kepada manusia. Sekarang bagaimana bila kita meminta dan berdoa kepada Alloh?

Kiatnya ya tiga itu tadi; pilih momen yang tepat. Gunakan bahasa yang Afdhol terutama yang diajarkan Nabi. Trus jangan sampai kita dalam penampilan berlumur dosa karena itu menjauhkan kita dari Pandangan Rahmat.

Tentang memilih Momen yang tepat pernah dijelaskan oleh Rasululloh yakni

Saat Tahajjud (1/3 malam terakhir)

“Rabb kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka dia berfirman; siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang memohon ampun Kepadaku maka Aku ampuni untuknya”

(Riwayat Al-Bukhori dan Muslim)

Ketika Sujud

Sebagaimana sabda Rasululloh : “keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa. (HR Muslim)

Seusai Sholat Fardhu

“Rasululloh ditanya tentang doa apa yang paling didengar, maka Beliau bersabda : tengah malam terakhir dan sesudah sholat-sholat yang diwajibkan” (HR At-Tirmidzi)

Waktu Antara Adzan dan Iqomah

“doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqomah. Maka berdoalah” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Waktu Antara Mulai Naiknya Khatib Sampai Selesai Sholat Jumat

Katanya ketika itu doa mustajab.

Akhir Waktu Ashar (Sore Hari)

Inilah momen yang sangat tepat untuk memanjatkan segala permohonan kita kepada Alloh, karena pada momen ini kita begitu dekatnya dengan Alloh. Dengan catatan; memang hati kita totalitas dan sungguh-sungguh dihadirkan kehadirat Alloh Azza wa Jalla, tidak jelalatan atau bercampur dengan yang lain.

Demikian, semoga permintaan-permintaan kita selalu mudah untuk dikabulkan. Amin.

<> memen.wordpress.com <>


Sumber:

Read more...

Tips Keluarga Sakinah, Candanya Hilang

Saya butuh suami yang mau duduk dan menemani saya.Bukan hanya membiayai pengobatan yg mahal,makanan yg enak dan perawatan di rumah sakit yang paling utama,”keluh seorang isteri yang sedang sakit berat.

Anaknya yg melihat penderitaan ibunya berkata,”Mam,tatkala kita masih dirumah kecil,hubungan kita terasa hangat.Ada nada2 nyanyi bersama sebelum tidur.Ada canda dan tawa ria saat menonton acara TV.”Tetapi setelah rumah kita menjadi besar,dan pangkat ayah semakin tinggi,hubungan kita semakin mengecil dan dingin,semakin jauh saja. Kita kehilangan ayah”.Kebahagiaan yang tadinya dimiliki keluarga ini hilang ditelan oleh kegiatan2 suami yg mempunyai jabatan yang semakin tinggi.Ada apa dengan suamimu? tanyaku balik.”Dia memang pekerja keras,karirnya cemerlang sehingga sampai kedudukan seperti ini. Rumah kami besar,dan segala kebutuhan material kami dipenuhi,”desahnya sambil berhenti sejenak menyeka airmatanya.Sejak dia menjadi Pres.Direktur di perusahaannya,hubungan kami semakin renggang.Kami jarang berkomunikasi. Kelelahan fisiknya karena kerja keras setiap hari membuatnya ingin istirahat dan tdk mau diganggu tatkala tiba dirumah. Kami hanya bicara seperlunya dan kehilangan kehangatan seperti saat ia masih pimpinan tingkat menengah.Kami pun tertegun lesu mendengar penuturannya.

Sebuah harapan yang sangat sederhana.Sang isteri tdk banyak menuntut dari laki-laki yg dulu menjadi idolanya.Materi yg cukup dan kehormatan kekuasaan tdk mampu mengobati rasa sakitnya.Ia masih ingat tatkala laki-laki itu mengucapkan kalimat:”Saya akan menerimamu sebagai isteri yang sah dan satu-satunya.Saya akan selalu setia,dalam suka dan duka,dalam susah dan senang…sampai maut memisahkan kita.”

Kini,ucapan itu hanya terbukti pada saat senang dan suka.dalam keadaan susah dan duka,kehangatan dan kehadiran serta perhatian itu hilang karena sebuah pertemuan dengan rekan bisnisnya/pelanggan,atau negosiasi proyek2 atau menemani rekan2nya main golf.

Menjadi suami yg baik adalah sebuah keharusan yg seringkali diabaikan.Peran sebagai seorang ayah/suami hanya dijalani sambil lalu saja. Padahal menjadi suami berarti melepaskan diri dari pangkat yg ada dikantor dalam berhubungan dengan isteri.Isteri adalah satu2nya pelanggan yg harus dilayani.Harus dipuaskan dan menjadi sumber inspirasi bagi kebahagiaan keluarga.

Kalau sdh mulai mencampur adukkan tindak-tanduk sebagai pipmpinan dikantor dengan perilaku suami,maka ikatan keluarga akan berantakan.Ini dua peran yang terpisah tapi saling berhubungan.Jangan biarkan kasih emosional meluntur.Bila kasih rasional berkuasa,maka tak heran banyak pernikahan kristen yang sebenarnya sdh runtuh dan parah tapi terbingkai rapi oleh kemunafikan karena alasan tdk bisa cerai.Secara fisik mereka bersama,tetapi secara hati sebenarnya sdh terpisah jauh sekali.Kelihatannya bersatu sebagai suami/isteri diluar.tapi didalam rumah mereka adalah seteru yg sudah tidak saling menghormati.

Menjadi ayah yang mau membimbing yg kata2nya penuh hikmat adalah harapan murni seorang anak.Anak butuh kehangatan pelukan sang ayah,bukan tebalnya selimut sutra.Anak butuh pengertian dan bukan saja peraturan yg mesti dilakukan.Anak butuh diskusi bukan perintah yg harus ditaati.Itu berarti butuh waktu yang harus dialokasikan dengan tepat,

Laki-laki itu harus bisa memainkan perannya sebagai seorang SUPERMAN

* Super dibidang pekerjaan
* Super sebagai ayah bagi anak2nya
* Super sebagai suami bagi Isterinya.

Ini bukan pilihan,tetapi kewajiban mutlak yg tak boleh didebat bila seorang laki-laki berani mengambil langkah hidup berkeluarga.

Apakah hal diatas dapat dicapai? Ya..Bila kita selalu melibatkan Tuhan dalam perjalanan keluarga kita masing-masing dan Tidak..Bila kita menjauh dari Dia yang menciptakan kita dan mengandalkan superioritas kita sendiri.

Rekan2 pria yg belum menikah,pertimbangkanlah hal2 diatas agar memiliki keluarga yg harmonis.


Sumber:fardatri.wordpress.com

Read more...

  © Free Blogger Templates Columnus 2008

Back to TOP