Tips Agar Permintaan Istri Lebih Didengar Suami

Rabu, 03 Juni 2009

Yang namanya manusia pasti ada saja yang dimintanya. Para istri terutama, sebagian besar hidup mereka bergantung pada pemberian suaminya, Maka wajar kalo mereka meminta hak nafkah atas suaminya itu. Cuma yang jadi masalah adalah; terkadang mereka kurang pandai melihat sikon. Kapan pingin langsung minta. Ibarat slogan salah satu minuman; kapan saja dimana saja always, minta saja.

Para suami sama saja. Kadang kalo kepingin maunya langsung dilayani. Padahal istrinya lagi capek. Trus mentang-mentang suami itu pemimpin; pingin minum teh maunya langsung dibuatin. Padahal istri lagi capek.

Nah disini pentingnya mempelajari kiat-kiat agar permintaan kita lebih didengar. Diantara kiat-kiat itu adalah;

1. pilih waktu dan kondisi yang tepat

Yakni lihat keadaan orang yang sedang kita mintai. Paling bagusnya sih pas dia lagi merasa dekat dan memperhatikan kita. Jangan ketika dia lagi sibuk atau lagi gak mood. Apalagi pas dia lagi stress atau marah-marah. Yang ada ntar malah di semprot.

2. gunakan bahasa yang enak didengar

Umumnya orang tidak suka diperintah, Terutama lelaki. Dan secara insting, bahasa yang tidak lembut akan ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh alam bawah sadar manusia. Karena itulah intonasi dan pemilihan kata adalah penting agar permintaan kita tidak ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh seseorang melainkan lebih sebagai sebuah rayuan. (…Idih, gombal)

3. tampil lebih rapih dan bersih

kiat yang ketiga ini yang sangat ditekankan dalam dunia marketing. Penampilan yang lebih rapi dan bersih memang potensial membuka peluang berhasilnya proses marketing kita. Umumnya hati manusia lebih mudah terbuka bila melihat penampilan yg cemerlang.

Nah, itu kalo kita meminta sesuatu kepada manusia. Sekarang bagaimana bila kita meminta dan berdoa kepada Alloh?

Kiatnya ya tiga itu tadi; pilih momen yang tepat. Gunakan bahasa yang Afdhol terutama yang diajarkan Nabi. Trus jangan sampai kita dalam penampilan berlumur dosa karena itu menjauhkan kita dari Pandangan Rahmat.

Tentang memilih Momen yang tepat pernah dijelaskan oleh Rasululloh yakni

Saat Tahajjud (1/3 malam terakhir)

“Rabb kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka dia berfirman; siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang memohon ampun Kepadaku maka Aku ampuni untuknya”

(Riwayat Al-Bukhori dan Muslim)

Ketika Sujud

Sebagaimana sabda Rasululloh : “keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa. (HR Muslim)

Seusai Sholat Fardhu

“Rasululloh ditanya tentang doa apa yang paling didengar, maka Beliau bersabda : tengah malam terakhir dan sesudah sholat-sholat yang diwajibkan” (HR At-Tirmidzi)

Waktu Antara Adzan dan Iqomah

“doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqomah. Maka berdoalah” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Waktu Antara Mulai Naiknya Khatib Sampai Selesai Sholat Jumat

Katanya ketika itu doa mustajab.

Akhir Waktu Ashar (Sore Hari)

Inilah momen yang sangat tepat untuk memanjatkan segala permohonan kita kepada Alloh, karena pada momen ini kita begitu dekatnya dengan Alloh. Dengan catatan; memang hati kita totalitas dan sungguh-sungguh dihadirkan kehadirat Alloh Azza wa Jalla, tidak jelalatan atau bercampur dengan yang lain.

Demikian, semoga permintaan-permintaan kita selalu mudah untuk dikabulkan. Amin.

<> memen.wordpress.com <>


Sumber:

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Columnus 2008

Back to TOP