52 Tips Agar Suami Disayang Isteri

Rabu, 03 Juni 2009

Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.

1. Merayu isteri dan mencandainya.
2. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
3. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap (bercengkerama).
4. Panggillah isteri dgn nama kesukaannya.
5. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.
6. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.
7. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.
8. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
9. Berlemahlembutlah dalam berbicara.
10. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.
11. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.
12. Menghargai penampilannya.
13. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai penguat cinta diantara keduanya.
14. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.
15. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
16. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.
17. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.
18. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.
19. Hargai akal dan buah pemikirannya.
20. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.
21. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.
22. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.
23. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.
24. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.
25. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.
26. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.
27. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.
28. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.
29. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.
30. Berbuat adillah kepada dirinya.
31. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.
32. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.
33. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Allah.
34. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.
35. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.
36. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.
37. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.
38. Jagalah kesehatannya secara intensif.
39. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.
40. Kirimlah surat kepadanya apabila anda jauh darinya.
41. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya sehingga dia faham dan tidak bingung dengan apa yang anda inginkan.
42. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.
43. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.
44. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.
45. Jangan menganggap diri anda selalu benar.
46. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.
47. Tidak “mendatangi” isteri dari dubur atau tatkala haidh.
48. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.
49. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.
50. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibah-musibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.
51. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahankelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Allah isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc., Editor : Kholid Syamhudi, Lc. Judul Asli : Kayfa Taj al Zawjataka Tuhibbuka
Oleh : Adil Fathi Abdillah

Read more...

Tips Keluarga Menjadi Suami Sempurna

Berikut ini sejumlah hal sederhana yang sebaiknya dibaca dan dilakukan pria untuk menjadi suami sempurna di mata istri.

Mengerti Pentingnya Perkawinan.
Bila Anda sungguh-sungguh ingin menjadi suami atau pasangan seumur hidup, maka camkan dalam pikiran Anda untuk melakukan apa pun agar perkawinan tetap terjaga utuh.

Jauhkan Si Pengganggu. Jauhkan orang-orang yang akan mengganggu perkawinan Anda. Anda dan pasangan kini menjadi satu, dan jika secara konsisten ada orang lain yang tidak menghormati pasangan, artinya ia sedang berusaha merusak perkawinan Anda!

Mengerti Posisi Kepala Rumah Tangga. Berada di posisi kepala keluarga, menjaga keharmonisan rumah tangga dan keluarga merupakan tanggung jawab Anda. Bila Anda percaya pada Sang Pencipta, maka Ia akan selalu membantu Anda dalam mengambil keputusan tepat bagi keluarga.

Dampak Keputusan. Keputusan yang Anda ambil akan berdampak tak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada keluarga. Jadi, tanamkan pada diri Anda untuk selalu mengambil keputusan positif demi keluarga.

Memaafkan.Maafkanlah diri sendiri untuk kesalahan di masa lalu, dan tanamkan pada diri untuk melakukan segala hal dengan benar sehingga Anda bisa mengambil keputusan yang lebih baik.

Jujur & Terbuka. Bersikaplah jujur dan melakukan hal yang benar bagi diri sendiri dan istri untuk berbagai masalah. Bahkan, di saat Anda melakukan kesalahan, pasangan dan orang lain cenderung akan lebih memaafkan dan menghargai bila Anda selalu bersikap jujur dan berterus terang.

Dengarkan Istri dengan Tulus. Sebagian besar wanita memang senang mengobrol. Bila seorang istri sedang bercerita, pada umumnya ia hanya ingin didengar dan dimengerti. Ia tak selalu memerlukan saran Anda sebagai suaminya. Yang ia perlukan adalah pengakuan, pengertian, dan tentu saja cinta.

Urus dan Rawat Keluarga. Lindungi keluarga Anda. Ingat, Anda adalah kepala rumah tangga. Bila Anda ingin dihormati sebagai kepala keluarga, Anda harus bisa memperlihatkan sikap yang pantas untuk dihormati dan mengurus keluarga dengan benar.

forum.kompas.com

Read more...

Tips Keluarga Latih Tanggung Jawab Anak Lewat Binatang

BINATANG peliharaan yang Anda berikan kepada si kecil akan melatihnya bertanggung jawab dan memiliki rasa mencintai. Jangan lupa, pilih binatang yang tak berbahaya bagi si kecil.

Lucu dan menggemaskan, itulah yang menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk membeli dan memelihara hewan peliharaan di rumah. Selain itu hewan peliharaan juga bisa menjadi teman bermain buah hati Anda. Memang tidak semua anak menyukai binatang, malah ada yang takut dengan binatang tertentu. Namun, ada juga anak yang sangat suka binatang.

Bila buah hati Anda, termasuk pencinta binatang, tak ada salahnya Anda memberikan binatang untuk teman bermain. Binatang peliharaan yang menjadi favorit kebanyakan orang tua untuk diberikan kepada anak-anaknya, antara lain, anjing, kucing, hamster atau ikan-ikan yang berenang di dalam akuarium.

Tak hanya sebagai teman bermain, binatang yang Anda berikan buat si kecil bermanfaat bagi perkembangan mental dan psikis. Saat Anda memberikan binatang kepadanya, berarti secara otomatis Anda memberikan tanggung jawab kepada si buah hati. Mereka akan mulai bertanggung jawab untuk memberinya makan. Selain belajar tanggung jawab, anak-anak juga akan belajar mencintai sesama makhluk hidup. “Binatang yang diberikan kepada mereka akan melatih tanggung jawab pada anak,” kata Psikolog Anak dari Universitas Indonesia (UI) Dr Farah Siregar.

Ditambahkan Farah, anakanak cenderung menganggap hewan peliharaan yang mereka peroleh sebagai teman baik. Jadi anakanak merasa seorang teman bisa diperlakukan seperti ketika dirinya bermain-main dengan anak-anak seusianya. Perlakuan yang sama itulah yang juga akan mereka berikan kepada hewan peliharaan yang mereka miliki. “Karena kecenderungan anak menganggap peliharaan mereka sebagai seorang teman, orang tua harus benar- benar memilih binatang yang aman untuk mereka,” kata Farah dihubungi beberapa waktu lalu.

Jika anak-anak sudah menganggap binatang mereka sebagai teman, mereka tidak sungkan-sungkan memeluk, mencium bahkan memukul binatang kesayangan mereka jika marah. Saat itulah orang tua harus melindungi anak-anaknya. Entah itu kemungkinan bakteri yang menular atau alergi yang bisa saja terjadi pada anakanak yang sensitif, atau kemungkinan anak digigit karena hewan yang menggigit karena merasa tersakiti.

Sebelum memberikan hadiah kepada anak-anak seekor binatang, orang tua juga harus bijak menentukan hewan yang akan dipelihara. Misalnya, apakah sesuai memelihara anjing herder di rumah sempit atau di apartemen yang kecil. Apakah kucing angora tidak akan mengganggu anggota keluarga lain yang alergi terhadap bulu-bulu. Tentukan pula apakah biaya ke dokter hewan cocok dengan anggaran belanja.

“Hitunglah dengan matang saat memilih binatang yang ingin dibeli. Jika sudah dibeli, ajarkan kepada anak batasan-batasan dalam permainan dengan hewan barunya,” katanya.

Batasan-batasan yang tegas yang diberikan kepada anak itu bisa berupa larangan. Misalnya, larangan untuk mencium anjing yang sedang bermain, atau larangan memeluk kucing anggora ketika tangan dalam keadaan basah. “Dengan larangan dan aturan yang tegas, anak jadi tahu dan sadar bagaimana sebenarnya bermain dengan hewan,” ujar dia.

Bila tidak dapat memelihara binatang peliharaan di rumah, jangan khawatir. Ini karena tidak harus memiliki binatang peliharaan untuk mengenalkan kehidupan binatang kepada anak-anak. Orang tua dapat membawa anak ke kebun binatang, Seaworld, peternakan, tempat penangkaran atau di objek wisata sentuh, di mana anak-anak bisa menyentuh binatang.

Memilih binatang yang tepat bagi anak di rumah, ternyata juga mendapat tanggapan serius dari orang tua dari tiga anak, Sri Hannah, 39 tahun. Menurut dia, hewan peliharaan itu penting bagi anak-anak karena bisa membuat anak lebih ceria, memiliki kesibukan yang bermanfaat daripada bermain game.

Hannah yang juga seorang dokter gigi tersebut mengatakan bahwa peliharaan dapat membantu membangun self-esteem dan rasa percaya diri anak. Juga bisa memperkaya perkembangan emosional anak dengan membuat anak terpapar masalah-masalah penting, seperti reproduksi, kelahiran, penyakit, kecelakaan, kematian, dan rasa sedih.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Keluarga Pahami Stres pada Anak

SEORANG anak yang berperilaku nakal belum tentu karena si anak tersebut memang nakal. Coba cari tahu penyebabnya, bisa saja si kecil sedang dilanda stres?

Apa yang Anda pikirkan ketika mendapati anak berperilaku nakal atau suka menjahili temannya? Rasa jengkel pasti tebersit, tapi tunggu dulu! Jangan buru-buru memarahinya karena kenakalannya belum tentu karena dia memang nakal.

Mungkin saja ada faktor-faktor dari luar yang memicu anak jadi stres sehingga lantas bermanifestasi dalam bentuk kejahilan atau kenakalan. Dan jangan lupa, masalah yang bersumber dari rumah juga bisa terbawa sampai ke sekolah loh!

“Rata-rata anak yang mengalami stres berasal dari keluarga yang broken. Misalkan bapaknya suka memukuli ibunya, atau bapaknya jarang pulang. Gejala yang tampak di kelas seperti kelihatan ingin menang sendiri, ingin menguasai temannya, pemberontak atau malah sebaliknya berubah menjadi pendiam dan tidak mau apa-apa lagi,” sebut Dra Faida Delta dari SD Pondok Kelapa 03 Pagi, Jakarta.

Gejala yang tampak ketika seorang anak merasa tertekan memang bisa bermacam-macam dan berbeda-beda. Manifestasinya bisa berupa keluhan fisik seperti sakit perut, migran, dan asma. Atau bisa saja menimbulkan gejala psikis seperti murung dan ketakutan. Ada pula yang menangis tanpa henti dan berlari tanpa arah tujuan.

Menurut Spesialis Perkembangan Anak dari North Carolina Cooperative Extension Service, Karen DeBord PhD, gejala-gejala umum stres bisa berbeda pada setiap tahap perkembangan anak.

Pada anak-anak usia preschool bisa diamati dari kurangnya kontrol dirinya, suka lupa waktu, ingin menang sendiri, perubahan pola makan dan enggan bercerita kepada orang tua tentang perasaannya. “Mereka juga agak gugup saat bicara, sulit tidur dan terkadang mengompol,” ujarnya.

Reaksi yang lebih spesifik juga bisa tampak dari anak yang ketakutan, menangis sejadi-jadinya, atau bahkan paranoid. Ada pula anak yang sikapnya kembali seperti bayi lagi. Ia akan merasa ketakutan saat sendirian ditinggal orang tuanya, suka mengisap atau menggigiti jarinya, atau menjadi sangat sensitif terhadap suara-suara.

“Rasa sedih atau marah juga melingkupinya sehingga terkadang dia mimpi buruk, menjadi lebih agresif atau tiba-tiba tidur telungkup sambil menutup kuping,” kata Karen.

Melangkah ke masa SD, tipikal anak pada usia ini akan marah dan merasa stres ketika segala sesuatu berlangsung tidak sesuai harapannya.

Manifestasinya bisa pada perubahan perilaku menjadi lebih agresif, bolos sekolah, ketakutan dan hilangnya konsentrasi. Reaksinya juga bisa dengan cara menarik diri dari pergaulan, merasa tidak dicintai dan tidak dipercaya,serta kesulitan mendefinisikan perasaan yang dialaminya.

“Di bawah pengaruh stres, mereka juga mengkhawatirkan masa depannya, kehilangan semangat, mengeluh sakit kepala dan sakit perut, kesulitan tidur, serta sering buang air kecil,” sebut Karen.

Selanjutnya menginjak masa pra-remaja, perasaan tertekan biasanya tampak dari sikap suka memberontak, timbul masalah kulit, dan gangguan tidur. “Gejala ini bisa hilang-timbul dengan tibatiba,” katanya.

Kemarahan yang muncul pun biasanya berlangsung lebih lama, pikiran kosong,berkurangnya rasa harga diri dan tidak percaya pada banyak hal di dunia ini. “Orang tua perlu waspada karena mereka juga bisa menunjukkan perilaku yang ekstrem dan berisiko tinggi, seperti mengonsumsi alkohol atau narkoba, bahkan bunuh diri,” sebutnya.

Lantas, apa yang harus dicermati para orang tua? Perubahan perilaku anak adalah jawabannya karena merupakan indikator paling sering dijumpai. Menjahili teman juga bisa jadi merupakan cara anak melampiaskan kegalauan dan stres yang tengah dialaminya. Akibatnya, teman yang dijahili pun jadi ikut-ikutan stres.

“Sering kali ditemui tiba-tiba anak menjadi mogok ke sekolah. Setelah ditelusuri, ternyata masalahnya dia sempat dijahili temannya atau kalah dalam kompetisi. Namun, semuanya kembali lagi pada karakter masing-masing anak,” kata pendidik sekaligus ahli montessori, Lely Tobing.

Karakter anak memang turut menentukan ketahanan dan penerimaannya terhadap stres. Hal tersebut juga dibenarkan oleh penulis buku Help Kids Cope with Stress & Trauma, Dr Caron Goode, yang mengatakan bahwa pengalaman dan kematangan emosional anak juga turut membentuk karakter yang pada akhirnya dapat membantu si anak dalam mengatasi rasa stresnya.

Untuk itu, dalam hal sistem pengajaran di sekolah, Lely Tobing menyarankan agar para guru mencoba mengenali karakter anak didiknya.

“Buatlah strategi pengajaran berdasarkan karakter anak didik, kalau memang sekolah memakai metode active learning atau pendekatan individual. Guru juga harus banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang tua. Sebab, biasanya guru tahu saat si anak mood-nya sedang naik atau turun,” papar Lely.

Lebih lanjut Lely mengungkapkan bahwa untuk anak usia di bawah 6 tahun, lingkup sosialnya masih sangat terbatas. Dengan begitu, guru dan orang tua menjadi orang terdekat di luar pengasuhnya.

“Otomatis jika karakter orang terdekat ini membuatnya tidak nyaman, dia pasti akan terganggu dan timbul stres,” sebutnya.

Ketika anak mulai masuk sekolah, relasi sosialnya akan bertambah lagi seperti dengan guru olahraga atau penjaga sekolah. Terkadang lika-liku kehidupan sosial bersama teman di kelas yang sepele sekalipun bisa membuat anak tidak nyaman. Misalkan saat harus berpindah tempat duduk atau bertukar teman sebangku.

Seiring perkembangan usia, potensi bersinggungan dengan stres kian bertambah. Contohnya anak yang mendekati masa puber akan mengalami fase krisis identitas, mulai naksir teman sekelas, dan ketika dikecewakan timbullah stres yang berdampak pada nilai tes yang buruk dan tindakan bullying terhadap teman-temannya.

“Kehidupan sekolah menunjukkan angka stres yang meningkat setiap tahunnya. Dan kasusnya juga kian beragam dan menakutkan. Pesta ulang tahun di sekolah dan kompetisi olahraga antarkelas pun bisa menjadi pemicu reaksi stres pada seorang anak,” kata Dr Caron Goode.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Keluarga Kuatkan Hubungan Emosional Ibu & Anak

GERAKAN dan stimulasi bayi mengoptimalkan semua aspek tumbuh kembangnya, meliputi saraf motorik, sensoris, juga bahasa. Mendukung tumbuh kembang dan kesehatan bayi di seluruh dunia, khususnya Indonesia, Pampers mengkreasikan baby first fitness.

Inovasi Pampers ini merupakan program kesehatan bayi yang gerakan-gerakannya fokus pada bagian perut, pangkal paha (selangkangan), serta kaki yang merupakan aspek terpenting dalam menopang tubuh bayi.

Ada dua program gerakan dalam baby first fitness yang dibagi sesuai usia bayi, masing-masing program berlangsung 15-30 menit. Program pertama ditujukan untuk bayi usia 8 bulan-1 tahun, sedangkan program kedua untuk bayi usia 1-2 tahun. Program ini memperkenalkan orang tua terutama ibu bahwa olahraga bagi anak dapat dimulai sedini mungkin, asalkan dengan metode yang tepat.

“Susunan gerakan baby first fitness diadopsi dari gerakan yoga yang telah dimodifikasi dan dipercaya cukup aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak,” kata Patria Arumdhati, instruktur sekaligus kreator Pampers baby first fitness.

Berdasarkan penelitian, selama masa tumbuh kembang, bayi beradaptasi dahulu dengan tubuhnya, dan salah satu caranya adalah dengan mengeksplorasi gerakan-gerakan yang dapat dilakukannya. Baby first fitness adalah program yang tepat untuk membantu bayi merasakan adanya kesadaran nalar yang tentunya berhubungan dengan jiwa dan tubuh.

Fokus gerakan baby first fitness adalah dasar pembentukan postur anak, memperkuat tubuh anak, menjaga kesehatan badan, serta membantu konsentrasi sehingga anak bisa lebih tenang dan memudahkan orang tua dalam berkomunikasi sehari-hari.

“Inti baby first fitness sebenarnya adalah orang tua belajar mendengarkan anak, bukan sebaliknya. Saat floor time (bermain bersama anak) yang jadi leader adalah anak, kecuali sudah ke hal berbahaya, baru diarahkan,” tukas Rini Sekartini, MD, pediatrician Department of Child Health Medical School University of Indonesia kepada okezone saat ditemui di peluncuran “Pampers Baby First Fitness” di Mal Karawaci, Tangerang, baru-baru ini. Sabtu

Lebih lanjut Rini menegaskan, baby first fitness lebih dari sekadar olahraga, karena memberikan kesempatan bagi ibu dan anak untuk meningkatkan kualitas kebersamaan, kualitas hubungan batin melalui sentuhan dan interaksi mata, suasana hati lebih riang, dan memberi waktu ibu untuk rileksasi.

Gerakan baby first fitness

Baby first fitness terdiri dari 12 gerakan untuk bayi usia 8 bulan-1 tahun dan sembilan gerakan untuk bayi usia 1-2 tahun, mulai pemanasan, inti, hingga pendinginan. Pengulangan masing-masing gerakan sebanyak lima kali.

Ditegaskan Patria, tiap gerakan punya manfaat. Sebagai contoh gerakan see saw pada program bayi usia 8 bulan-1 tahun di mana ibu berbaring di lantai, sementara kaki digunakan untuk menopang tubuh bayi untuk diayun seperti pesawat. Tujuan gerakan mengajarkan keseimbangan pada anak dan melatihnya agar lebih berani.

Ada pula gerakan doggie di mana anak berdiri lalu membungkukkan dan mencondongkan badannya ke depan dengan kedua tangan menyentuh lantai, sementara ibu memegang bokong bayi dari arah belakangnya. Tujuan gerakan menguatkan punggung, lengan, dan kaki anak, mensuplai darah yang mengandung oksigen ke otak, dan memberikan efek fresh ke anak.

“Nggak masalah kalau anak cuma dapat satu atau dua gerakan inti, tapi yang penting harus pemanasan dan pendinginan. Memang tidak maksimal sasaran yang didapat, tapi setidaknya ibu dan bayi bisa fun di dalamnya. Itu juga poin penting baby first fitness,” tutur Patria.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Ajarkan Bahasa Inggris kepada Anak sejak Dini

DI ERA globalisasi ini, bahasa Inggris sudah menjadi kewajiban untuk dipelajari. Sebab itu, belajar bahasa Inggris perlu diterapkan pada anak sejak dini. Mendengar anak kecil fasih berbahasa Inggris bukan lagi hal yang mencengangkan. Bahkan, di beberapa sekolah dasar, terutama swasta banyak yang sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Lalu, apabila bahasa Inggris sudah biasa digunakan anak, apakah bagus untuk sosialisasi mereka, bagaimana dengan bahasa Indonesia? Sejauh mana anak diharuskan pandai berbahasa Inggris?

Dikatakan oleh psikolog dari I Love My Psychologist,Dra.Psi. Heryanti Satyadi M.Si, peranan bahasa Inggris lebih terasa diperlukan anak-anak di kota-kota, terutama di kota-kota besar. Indonesia memang belum mewajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, tetapi kelihatannya kita sedang menuju ke sana.

“Jadi mempersiapkan anak lebih awal akan jauh lebih baik karena anak menjadi siap bila masa itu sudah datang,” tutur psikolog yang berpraktik di Kawasan Kelapa Gading ini.

Selain itu, manfaat yang lain adalah di mana pada saat ini buku dan bacaan yang bagus untuk mereka, juga banyak terdapat di dalam bahasa Inggris. Mereka akan lebih diuntungkan bila menguasai bahasa Inggris karena mereka akan lebih banyak memperoleh informasi. Juga dalam mengoperasikan komputer, bahasa Inggris sangat dominan menjadi bahasa pengantarnya.

Heryanti juga menambahkan, yang tidak kalah pentingnya, pertemanan mereka dapat menjangkau sampai ke luar negeri tanpa terhambat dengan bahasa. Saat ini fasilitas Facebook, Friendster, blog sangat baik untuk anak-anak melatihkan kemampuan bahasanya. “Peranan bahasa Inggris sudah cukup banyak di dalam kehidupan anak-anak kita sekarang,” ucapnya.

Masih dikatakan Heryanti, bila anak dilatih bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, artinya ia harus diajarkan segera setelah ia berusia kurang lebih 10 bulan-12 bulan. Orang tua harus konsisten berbicara dalam bahasa Inggris dan tidak boleh mencampur-campurkan dengan bahasa lainnya dengan intensitas yang sama.

Namun, bila bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, maka bahasa utamanya, misalnya bahasa Indonesia harus lebih diaktifkan, dijadikan bahasa dialog sehari-hari sampai ia fasih.

“Biasanya anak fasih berbahasa sampai berusia 12 tahun. Bila ingin mengajarkan bahasa Inggris menjadi bahasa yang sama fasihnya, maka intensif kan bahasa ini mulai dari usia ini,” pesan psikolog yang sedang kuliah doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Bila kita menginginkan anak untuk mempelajari dua bahasa sekaligus dengan intensif, maka anak akan mengalami keterlambatan tingkat kefasihan bahasanya. Umumnya, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris tidak dapat dikuasainya seperti anak-anak lain yang belajar satu bahasa saja. “Untuk berbicara dengan bahasa sehari-hari, cukup diajarkan di rumah dari orang tuanya,” ujarnya.

Dilanjutkan Heryanti, tetapi jika untuk melatih tulis menulis, anak-anak perlu diajarkan di sekolah atau bisa juga dengan menggunakan jasa guru privat atau dengan les privat. Les privat dapat membantu anak lebih memahami dan lebih fokus dalam mempelajari bahasa Inggris karena ia mendapat guru yang khusus hanya memperhatikannya. “Belajar bahasa membutuhkan dialog yang cukup, oleh sebab itu guru les privat sangat membantu kemajuan pelajarannya,” pesannya.

Salah seorang pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, Tony Earnshaw menciptakan program pembelajaran membaca dan menulis bahasa Inggris yang sistematik dan kemudian menjadi cara yang paling mudah penerapannya dan terbukti efektif bagi anak-anak.

Tony mulai melakukan penelitiannya di Australia. Menyadari masalah terbesar pada anak-anak dalam menjalani pendidikan dasar berhubungan dengan masalah membaca dan menulis. Tony kemudian bergabung dengan Annabel Seargeant yang juga pakar psikologi pendidikan, untuk melakukan penelitian tentang penyebab pada anak-anak yang mengalami kesulitan membaca.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari dua dekade untuk melakukan penelitian yang komprehensif dan mempelajari perilaku anak-anak yang mengalami masalah dalam membaca di Perth dan Sidney, Australia, Tony dan Annabel menemukan apa yang menjadi penyebab kemampuan membaca yang buruk dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

“Terdapat 44 bunyi dalam bahasa Inggris, 26 bunyi di antaranya merupakan bunyi alfabet secara umum dan sisanya merupakan variasi bunyi,” papar Tony pada saat acara jumpa pers sekaligus pembukaan “I Can Read” cabang Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tony menuturkan, untuk anak-anak yang ingin cepat pandai dalam bahasa Inggris, maka peka terhadap 44 bunyi tadi adalah suatu hal yang penting dilakukan.

Ajarkan dalam Percakapan Sehari-hari

Ajarkan anak secara bertahap dalam menerima bahasa baru. Misal dari kegiatan sehari-hari. Mengajarkan anak mengenal bahasa, bisa melalui gambar terlebih dahulu dan dilakukan dalam keseharian. Heryanti Satyadi M.Si, menuturkan, untuk mempelajari bahasa Inggris yang formal, seperti membaca dan menulis, dibutuhkan waktu khusus.

Namun, untuk bahasa percakapan sehari-hari dapat dipelajari setiap saat. “Mengajarkan percakapan sehari-hari dapat dilakukan setiap saat,” papar psikolog yang aktif di pembinaan gender “Wanita Bijak” Indonesia sebagai pembicara.

Heryanti menjelaskan, bahasa Inggris seperti pada keterampilan lainnya bersifat netral. Anak tidak mungkin merasa tidak suka berbahasa Inggris. Yang mungkin terjadi adalah anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan ketika ia harus belajar bahasa Inggris.

Misalnya, ia harus les bahasa Inggris di waktu yang berbarengan dengan film kesayangannya ditayangkan di TV, atau ia mendapat guru yang galak, atau pernah ditertawakan ketika ia mengucapkan perkataan dengan bahasa Inggris yang salah.

“Cara yang paling mudah mengajarkan anak berbahasa Inggris adalah dengan menggunakannya untuk berkomunikasi dengannya dalam situasi sehari-hari, mengajaknya bercakap-cakap, membacakan buku, menulis surat kepadanya, dan sebagainya,” ujar psikolog yang juga ibu dari 2 anak ini.

Salah seorang pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, Tony Earnshaw menuturkan, sistem pembelajaran bahasa Inggris yang diterapkan di I Can Read tidak menggunakan sistem menghafal, tetapi melatih anak-anak menjadi lebih peka terhadap 44 bunyi yang sangat penting untuk membangun kemampuan dasar anak-anak dalam bahasa Inggris.

“Dengan begitu, maka sistem tersebut dapat membantu mereka untuk mengenali kata yang dimulai dengan bunyi yang sama walau hurufnya berbeda maupun sebaliknya. Misalnya saja seperti bunyi yang terdapat dalam kata five (faif) dan phone (fon) atau pada cat (ket) dan circle (s-irkl),” ucap Tony yang telah meraih gelar doktor dari University of New South Wales, Australia.

Tony menuturkan, adanya sistem ini membuat anak-anak mengenali kata yang dimulai dengan bunyi yang sama walau hurufnya berbeda. Pembelajaran yang dilakukan dibantu juga dengan “kartu pengkodean”. Dari sana, anak bisa mencari tahu bagaimana membaca sebuah kosakata yang baik dan benar tanpa bantuan orang tua.

“Hal ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak,” ujar Tony. Ia memaparkan, sistem sederhana pengodean di I Can Read, pembelajarannya diibaratkan seperti anak yang sedang belajar mengendarai sepeda.

“Sampai kapan pun, anak tidak akan lupa karena pengodean tadi. Jadi titik awal seperti halnya belajar bersepeda. Walaupun sudah jarang bersepeda, dia akan memahami secara nalurinya,” ucap Tony yang pernah bekerja sebagai Psikolog Pendidikan Senior di Departemen Pendidikan di Singapura.

Dikatakan Tony, kemampuan membaca dan berbahasa Inggris bukan suatu kemampuan alami yang didapat seorang anak sejak mereka lahir, melainkan merupakan suatu kemampuan yang harus diperoleh anak tersebut dengan cara belajar dengan suatu sistem yang tepat sehingga ia tidak akan pernah lupa bagaimana cara membacanya.

Sumber:adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Agar Permintaan Istri Lebih Didengar Suami

Yang namanya manusia pasti ada saja yang dimintanya. Para istri terutama, sebagian besar hidup mereka bergantung pada pemberian suaminya, Maka wajar kalo mereka meminta hak nafkah atas suaminya itu. Cuma yang jadi masalah adalah; terkadang mereka kurang pandai melihat sikon. Kapan pingin langsung minta. Ibarat slogan salah satu minuman; kapan saja dimana saja always, minta saja.

Para suami sama saja. Kadang kalo kepingin maunya langsung dilayani. Padahal istrinya lagi capek. Trus mentang-mentang suami itu pemimpin; pingin minum teh maunya langsung dibuatin. Padahal istri lagi capek.

Nah disini pentingnya mempelajari kiat-kiat agar permintaan kita lebih didengar. Diantara kiat-kiat itu adalah;

1. pilih waktu dan kondisi yang tepat

Yakni lihat keadaan orang yang sedang kita mintai. Paling bagusnya sih pas dia lagi merasa dekat dan memperhatikan kita. Jangan ketika dia lagi sibuk atau lagi gak mood. Apalagi pas dia lagi stress atau marah-marah. Yang ada ntar malah di semprot.

2. gunakan bahasa yang enak didengar

Umumnya orang tidak suka diperintah, Terutama lelaki. Dan secara insting, bahasa yang tidak lembut akan ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh alam bawah sadar manusia. Karena itulah intonasi dan pemilihan kata adalah penting agar permintaan kita tidak ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh seseorang melainkan lebih sebagai sebuah rayuan. (…Idih, gombal)

3. tampil lebih rapih dan bersih

kiat yang ketiga ini yang sangat ditekankan dalam dunia marketing. Penampilan yang lebih rapi dan bersih memang potensial membuka peluang berhasilnya proses marketing kita. Umumnya hati manusia lebih mudah terbuka bila melihat penampilan yg cemerlang.

Nah, itu kalo kita meminta sesuatu kepada manusia. Sekarang bagaimana bila kita meminta dan berdoa kepada Alloh?

Kiatnya ya tiga itu tadi; pilih momen yang tepat. Gunakan bahasa yang Afdhol terutama yang diajarkan Nabi. Trus jangan sampai kita dalam penampilan berlumur dosa karena itu menjauhkan kita dari Pandangan Rahmat.

Tentang memilih Momen yang tepat pernah dijelaskan oleh Rasululloh yakni

Saat Tahajjud (1/3 malam terakhir)

“Rabb kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka dia berfirman; siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang memohon ampun Kepadaku maka Aku ampuni untuknya”

(Riwayat Al-Bukhori dan Muslim)

Ketika Sujud

Sebagaimana sabda Rasululloh : “keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa. (HR Muslim)

Seusai Sholat Fardhu

“Rasululloh ditanya tentang doa apa yang paling didengar, maka Beliau bersabda : tengah malam terakhir dan sesudah sholat-sholat yang diwajibkan” (HR At-Tirmidzi)

Waktu Antara Adzan dan Iqomah

“doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqomah. Maka berdoalah” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Waktu Antara Mulai Naiknya Khatib Sampai Selesai Sholat Jumat

Katanya ketika itu doa mustajab.

Akhir Waktu Ashar (Sore Hari)

Inilah momen yang sangat tepat untuk memanjatkan segala permohonan kita kepada Alloh, karena pada momen ini kita begitu dekatnya dengan Alloh. Dengan catatan; memang hati kita totalitas dan sungguh-sungguh dihadirkan kehadirat Alloh Azza wa Jalla, tidak jelalatan atau bercampur dengan yang lain.

Demikian, semoga permintaan-permintaan kita selalu mudah untuk dikabulkan. Amin.

<> memen.wordpress.com <>


Sumber:

Read more...

  © Free Blogger Templates Columnus 2008

Back to TOP