Tips Keluarga Latih Tanggung Jawab Anak Lewat Binatang

Rabu, 03 Juni 2009

BINATANG peliharaan yang Anda berikan kepada si kecil akan melatihnya bertanggung jawab dan memiliki rasa mencintai. Jangan lupa, pilih binatang yang tak berbahaya bagi si kecil.

Lucu dan menggemaskan, itulah yang menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk membeli dan memelihara hewan peliharaan di rumah. Selain itu hewan peliharaan juga bisa menjadi teman bermain buah hati Anda. Memang tidak semua anak menyukai binatang, malah ada yang takut dengan binatang tertentu. Namun, ada juga anak yang sangat suka binatang.

Bila buah hati Anda, termasuk pencinta binatang, tak ada salahnya Anda memberikan binatang untuk teman bermain. Binatang peliharaan yang menjadi favorit kebanyakan orang tua untuk diberikan kepada anak-anaknya, antara lain, anjing, kucing, hamster atau ikan-ikan yang berenang di dalam akuarium.

Tak hanya sebagai teman bermain, binatang yang Anda berikan buat si kecil bermanfaat bagi perkembangan mental dan psikis. Saat Anda memberikan binatang kepadanya, berarti secara otomatis Anda memberikan tanggung jawab kepada si buah hati. Mereka akan mulai bertanggung jawab untuk memberinya makan. Selain belajar tanggung jawab, anak-anak juga akan belajar mencintai sesama makhluk hidup. “Binatang yang diberikan kepada mereka akan melatih tanggung jawab pada anak,” kata Psikolog Anak dari Universitas Indonesia (UI) Dr Farah Siregar.

Ditambahkan Farah, anakanak cenderung menganggap hewan peliharaan yang mereka peroleh sebagai teman baik. Jadi anakanak merasa seorang teman bisa diperlakukan seperti ketika dirinya bermain-main dengan anak-anak seusianya. Perlakuan yang sama itulah yang juga akan mereka berikan kepada hewan peliharaan yang mereka miliki. “Karena kecenderungan anak menganggap peliharaan mereka sebagai seorang teman, orang tua harus benar- benar memilih binatang yang aman untuk mereka,” kata Farah dihubungi beberapa waktu lalu.

Jika anak-anak sudah menganggap binatang mereka sebagai teman, mereka tidak sungkan-sungkan memeluk, mencium bahkan memukul binatang kesayangan mereka jika marah. Saat itulah orang tua harus melindungi anak-anaknya. Entah itu kemungkinan bakteri yang menular atau alergi yang bisa saja terjadi pada anakanak yang sensitif, atau kemungkinan anak digigit karena hewan yang menggigit karena merasa tersakiti.

Sebelum memberikan hadiah kepada anak-anak seekor binatang, orang tua juga harus bijak menentukan hewan yang akan dipelihara. Misalnya, apakah sesuai memelihara anjing herder di rumah sempit atau di apartemen yang kecil. Apakah kucing angora tidak akan mengganggu anggota keluarga lain yang alergi terhadap bulu-bulu. Tentukan pula apakah biaya ke dokter hewan cocok dengan anggaran belanja.

“Hitunglah dengan matang saat memilih binatang yang ingin dibeli. Jika sudah dibeli, ajarkan kepada anak batasan-batasan dalam permainan dengan hewan barunya,” katanya.

Batasan-batasan yang tegas yang diberikan kepada anak itu bisa berupa larangan. Misalnya, larangan untuk mencium anjing yang sedang bermain, atau larangan memeluk kucing anggora ketika tangan dalam keadaan basah. “Dengan larangan dan aturan yang tegas, anak jadi tahu dan sadar bagaimana sebenarnya bermain dengan hewan,” ujar dia.

Bila tidak dapat memelihara binatang peliharaan di rumah, jangan khawatir. Ini karena tidak harus memiliki binatang peliharaan untuk mengenalkan kehidupan binatang kepada anak-anak. Orang tua dapat membawa anak ke kebun binatang, Seaworld, peternakan, tempat penangkaran atau di objek wisata sentuh, di mana anak-anak bisa menyentuh binatang.

Memilih binatang yang tepat bagi anak di rumah, ternyata juga mendapat tanggapan serius dari orang tua dari tiga anak, Sri Hannah, 39 tahun. Menurut dia, hewan peliharaan itu penting bagi anak-anak karena bisa membuat anak lebih ceria, memiliki kesibukan yang bermanfaat daripada bermain game.

Hannah yang juga seorang dokter gigi tersebut mengatakan bahwa peliharaan dapat membantu membangun self-esteem dan rasa percaya diri anak. Juga bisa memperkaya perkembangan emosional anak dengan membuat anak terpapar masalah-masalah penting, seperti reproduksi, kelahiran, penyakit, kecelakaan, kematian, dan rasa sedih.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Columnus 2008

Back to TOP