52 Tips Agar Suami Disayang Isteri

Rabu, 03 Juni 2009

Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.

1. Merayu isteri dan mencandainya.
2. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
3. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap (bercengkerama).
4. Panggillah isteri dgn nama kesukaannya.
5. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.
6. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.
7. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.
8. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
9. Berlemahlembutlah dalam berbicara.
10. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.
11. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.
12. Menghargai penampilannya.
13. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai penguat cinta diantara keduanya.
14. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.
15. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
16. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.
17. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.
18. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.
19. Hargai akal dan buah pemikirannya.
20. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.
21. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.
22. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.
23. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.
24. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.
25. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.
26. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.
27. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.
28. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.
29. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.
30. Berbuat adillah kepada dirinya.
31. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.
32. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.
33. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Allah.
34. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.
35. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.
36. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.
37. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.
38. Jagalah kesehatannya secara intensif.
39. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.
40. Kirimlah surat kepadanya apabila anda jauh darinya.
41. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya sehingga dia faham dan tidak bingung dengan apa yang anda inginkan.
42. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.
43. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.
44. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.
45. Jangan menganggap diri anda selalu benar.
46. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.
47. Tidak “mendatangi” isteri dari dubur atau tatkala haidh.
48. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.
49. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.
50. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibah-musibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.
51. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahankelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Allah isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc., Editor : Kholid Syamhudi, Lc. Judul Asli : Kayfa Taj al Zawjataka Tuhibbuka
Oleh : Adil Fathi Abdillah

Read more...

Tips Keluarga Menjadi Suami Sempurna

Berikut ini sejumlah hal sederhana yang sebaiknya dibaca dan dilakukan pria untuk menjadi suami sempurna di mata istri.

Mengerti Pentingnya Perkawinan.
Bila Anda sungguh-sungguh ingin menjadi suami atau pasangan seumur hidup, maka camkan dalam pikiran Anda untuk melakukan apa pun agar perkawinan tetap terjaga utuh.

Jauhkan Si Pengganggu. Jauhkan orang-orang yang akan mengganggu perkawinan Anda. Anda dan pasangan kini menjadi satu, dan jika secara konsisten ada orang lain yang tidak menghormati pasangan, artinya ia sedang berusaha merusak perkawinan Anda!

Mengerti Posisi Kepala Rumah Tangga. Berada di posisi kepala keluarga, menjaga keharmonisan rumah tangga dan keluarga merupakan tanggung jawab Anda. Bila Anda percaya pada Sang Pencipta, maka Ia akan selalu membantu Anda dalam mengambil keputusan tepat bagi keluarga.

Dampak Keputusan. Keputusan yang Anda ambil akan berdampak tak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada keluarga. Jadi, tanamkan pada diri Anda untuk selalu mengambil keputusan positif demi keluarga.

Memaafkan.Maafkanlah diri sendiri untuk kesalahan di masa lalu, dan tanamkan pada diri untuk melakukan segala hal dengan benar sehingga Anda bisa mengambil keputusan yang lebih baik.

Jujur & Terbuka. Bersikaplah jujur dan melakukan hal yang benar bagi diri sendiri dan istri untuk berbagai masalah. Bahkan, di saat Anda melakukan kesalahan, pasangan dan orang lain cenderung akan lebih memaafkan dan menghargai bila Anda selalu bersikap jujur dan berterus terang.

Dengarkan Istri dengan Tulus. Sebagian besar wanita memang senang mengobrol. Bila seorang istri sedang bercerita, pada umumnya ia hanya ingin didengar dan dimengerti. Ia tak selalu memerlukan saran Anda sebagai suaminya. Yang ia perlukan adalah pengakuan, pengertian, dan tentu saja cinta.

Urus dan Rawat Keluarga. Lindungi keluarga Anda. Ingat, Anda adalah kepala rumah tangga. Bila Anda ingin dihormati sebagai kepala keluarga, Anda harus bisa memperlihatkan sikap yang pantas untuk dihormati dan mengurus keluarga dengan benar.

forum.kompas.com

Read more...

Tips Keluarga Latih Tanggung Jawab Anak Lewat Binatang

BINATANG peliharaan yang Anda berikan kepada si kecil akan melatihnya bertanggung jawab dan memiliki rasa mencintai. Jangan lupa, pilih binatang yang tak berbahaya bagi si kecil.

Lucu dan menggemaskan, itulah yang menjadi pertimbangan bagi banyak orang untuk membeli dan memelihara hewan peliharaan di rumah. Selain itu hewan peliharaan juga bisa menjadi teman bermain buah hati Anda. Memang tidak semua anak menyukai binatang, malah ada yang takut dengan binatang tertentu. Namun, ada juga anak yang sangat suka binatang.

Bila buah hati Anda, termasuk pencinta binatang, tak ada salahnya Anda memberikan binatang untuk teman bermain. Binatang peliharaan yang menjadi favorit kebanyakan orang tua untuk diberikan kepada anak-anaknya, antara lain, anjing, kucing, hamster atau ikan-ikan yang berenang di dalam akuarium.

Tak hanya sebagai teman bermain, binatang yang Anda berikan buat si kecil bermanfaat bagi perkembangan mental dan psikis. Saat Anda memberikan binatang kepadanya, berarti secara otomatis Anda memberikan tanggung jawab kepada si buah hati. Mereka akan mulai bertanggung jawab untuk memberinya makan. Selain belajar tanggung jawab, anak-anak juga akan belajar mencintai sesama makhluk hidup. “Binatang yang diberikan kepada mereka akan melatih tanggung jawab pada anak,” kata Psikolog Anak dari Universitas Indonesia (UI) Dr Farah Siregar.

Ditambahkan Farah, anakanak cenderung menganggap hewan peliharaan yang mereka peroleh sebagai teman baik. Jadi anakanak merasa seorang teman bisa diperlakukan seperti ketika dirinya bermain-main dengan anak-anak seusianya. Perlakuan yang sama itulah yang juga akan mereka berikan kepada hewan peliharaan yang mereka miliki. “Karena kecenderungan anak menganggap peliharaan mereka sebagai seorang teman, orang tua harus benar- benar memilih binatang yang aman untuk mereka,” kata Farah dihubungi beberapa waktu lalu.

Jika anak-anak sudah menganggap binatang mereka sebagai teman, mereka tidak sungkan-sungkan memeluk, mencium bahkan memukul binatang kesayangan mereka jika marah. Saat itulah orang tua harus melindungi anak-anaknya. Entah itu kemungkinan bakteri yang menular atau alergi yang bisa saja terjadi pada anakanak yang sensitif, atau kemungkinan anak digigit karena hewan yang menggigit karena merasa tersakiti.

Sebelum memberikan hadiah kepada anak-anak seekor binatang, orang tua juga harus bijak menentukan hewan yang akan dipelihara. Misalnya, apakah sesuai memelihara anjing herder di rumah sempit atau di apartemen yang kecil. Apakah kucing angora tidak akan mengganggu anggota keluarga lain yang alergi terhadap bulu-bulu. Tentukan pula apakah biaya ke dokter hewan cocok dengan anggaran belanja.

“Hitunglah dengan matang saat memilih binatang yang ingin dibeli. Jika sudah dibeli, ajarkan kepada anak batasan-batasan dalam permainan dengan hewan barunya,” katanya.

Batasan-batasan yang tegas yang diberikan kepada anak itu bisa berupa larangan. Misalnya, larangan untuk mencium anjing yang sedang bermain, atau larangan memeluk kucing anggora ketika tangan dalam keadaan basah. “Dengan larangan dan aturan yang tegas, anak jadi tahu dan sadar bagaimana sebenarnya bermain dengan hewan,” ujar dia.

Bila tidak dapat memelihara binatang peliharaan di rumah, jangan khawatir. Ini karena tidak harus memiliki binatang peliharaan untuk mengenalkan kehidupan binatang kepada anak-anak. Orang tua dapat membawa anak ke kebun binatang, Seaworld, peternakan, tempat penangkaran atau di objek wisata sentuh, di mana anak-anak bisa menyentuh binatang.

Memilih binatang yang tepat bagi anak di rumah, ternyata juga mendapat tanggapan serius dari orang tua dari tiga anak, Sri Hannah, 39 tahun. Menurut dia, hewan peliharaan itu penting bagi anak-anak karena bisa membuat anak lebih ceria, memiliki kesibukan yang bermanfaat daripada bermain game.

Hannah yang juga seorang dokter gigi tersebut mengatakan bahwa peliharaan dapat membantu membangun self-esteem dan rasa percaya diri anak. Juga bisa memperkaya perkembangan emosional anak dengan membuat anak terpapar masalah-masalah penting, seperti reproduksi, kelahiran, penyakit, kecelakaan, kematian, dan rasa sedih.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Keluarga Pahami Stres pada Anak

SEORANG anak yang berperilaku nakal belum tentu karena si anak tersebut memang nakal. Coba cari tahu penyebabnya, bisa saja si kecil sedang dilanda stres?

Apa yang Anda pikirkan ketika mendapati anak berperilaku nakal atau suka menjahili temannya? Rasa jengkel pasti tebersit, tapi tunggu dulu! Jangan buru-buru memarahinya karena kenakalannya belum tentu karena dia memang nakal.

Mungkin saja ada faktor-faktor dari luar yang memicu anak jadi stres sehingga lantas bermanifestasi dalam bentuk kejahilan atau kenakalan. Dan jangan lupa, masalah yang bersumber dari rumah juga bisa terbawa sampai ke sekolah loh!

“Rata-rata anak yang mengalami stres berasal dari keluarga yang broken. Misalkan bapaknya suka memukuli ibunya, atau bapaknya jarang pulang. Gejala yang tampak di kelas seperti kelihatan ingin menang sendiri, ingin menguasai temannya, pemberontak atau malah sebaliknya berubah menjadi pendiam dan tidak mau apa-apa lagi,” sebut Dra Faida Delta dari SD Pondok Kelapa 03 Pagi, Jakarta.

Gejala yang tampak ketika seorang anak merasa tertekan memang bisa bermacam-macam dan berbeda-beda. Manifestasinya bisa berupa keluhan fisik seperti sakit perut, migran, dan asma. Atau bisa saja menimbulkan gejala psikis seperti murung dan ketakutan. Ada pula yang menangis tanpa henti dan berlari tanpa arah tujuan.

Menurut Spesialis Perkembangan Anak dari North Carolina Cooperative Extension Service, Karen DeBord PhD, gejala-gejala umum stres bisa berbeda pada setiap tahap perkembangan anak.

Pada anak-anak usia preschool bisa diamati dari kurangnya kontrol dirinya, suka lupa waktu, ingin menang sendiri, perubahan pola makan dan enggan bercerita kepada orang tua tentang perasaannya. “Mereka juga agak gugup saat bicara, sulit tidur dan terkadang mengompol,” ujarnya.

Reaksi yang lebih spesifik juga bisa tampak dari anak yang ketakutan, menangis sejadi-jadinya, atau bahkan paranoid. Ada pula anak yang sikapnya kembali seperti bayi lagi. Ia akan merasa ketakutan saat sendirian ditinggal orang tuanya, suka mengisap atau menggigiti jarinya, atau menjadi sangat sensitif terhadap suara-suara.

“Rasa sedih atau marah juga melingkupinya sehingga terkadang dia mimpi buruk, menjadi lebih agresif atau tiba-tiba tidur telungkup sambil menutup kuping,” kata Karen.

Melangkah ke masa SD, tipikal anak pada usia ini akan marah dan merasa stres ketika segala sesuatu berlangsung tidak sesuai harapannya.

Manifestasinya bisa pada perubahan perilaku menjadi lebih agresif, bolos sekolah, ketakutan dan hilangnya konsentrasi. Reaksinya juga bisa dengan cara menarik diri dari pergaulan, merasa tidak dicintai dan tidak dipercaya,serta kesulitan mendefinisikan perasaan yang dialaminya.

“Di bawah pengaruh stres, mereka juga mengkhawatirkan masa depannya, kehilangan semangat, mengeluh sakit kepala dan sakit perut, kesulitan tidur, serta sering buang air kecil,” sebut Karen.

Selanjutnya menginjak masa pra-remaja, perasaan tertekan biasanya tampak dari sikap suka memberontak, timbul masalah kulit, dan gangguan tidur. “Gejala ini bisa hilang-timbul dengan tibatiba,” katanya.

Kemarahan yang muncul pun biasanya berlangsung lebih lama, pikiran kosong,berkurangnya rasa harga diri dan tidak percaya pada banyak hal di dunia ini. “Orang tua perlu waspada karena mereka juga bisa menunjukkan perilaku yang ekstrem dan berisiko tinggi, seperti mengonsumsi alkohol atau narkoba, bahkan bunuh diri,” sebutnya.

Lantas, apa yang harus dicermati para orang tua? Perubahan perilaku anak adalah jawabannya karena merupakan indikator paling sering dijumpai. Menjahili teman juga bisa jadi merupakan cara anak melampiaskan kegalauan dan stres yang tengah dialaminya. Akibatnya, teman yang dijahili pun jadi ikut-ikutan stres.

“Sering kali ditemui tiba-tiba anak menjadi mogok ke sekolah. Setelah ditelusuri, ternyata masalahnya dia sempat dijahili temannya atau kalah dalam kompetisi. Namun, semuanya kembali lagi pada karakter masing-masing anak,” kata pendidik sekaligus ahli montessori, Lely Tobing.

Karakter anak memang turut menentukan ketahanan dan penerimaannya terhadap stres. Hal tersebut juga dibenarkan oleh penulis buku Help Kids Cope with Stress & Trauma, Dr Caron Goode, yang mengatakan bahwa pengalaman dan kematangan emosional anak juga turut membentuk karakter yang pada akhirnya dapat membantu si anak dalam mengatasi rasa stresnya.

Untuk itu, dalam hal sistem pengajaran di sekolah, Lely Tobing menyarankan agar para guru mencoba mengenali karakter anak didiknya.

“Buatlah strategi pengajaran berdasarkan karakter anak didik, kalau memang sekolah memakai metode active learning atau pendekatan individual. Guru juga harus banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang tua. Sebab, biasanya guru tahu saat si anak mood-nya sedang naik atau turun,” papar Lely.

Lebih lanjut Lely mengungkapkan bahwa untuk anak usia di bawah 6 tahun, lingkup sosialnya masih sangat terbatas. Dengan begitu, guru dan orang tua menjadi orang terdekat di luar pengasuhnya.

“Otomatis jika karakter orang terdekat ini membuatnya tidak nyaman, dia pasti akan terganggu dan timbul stres,” sebutnya.

Ketika anak mulai masuk sekolah, relasi sosialnya akan bertambah lagi seperti dengan guru olahraga atau penjaga sekolah. Terkadang lika-liku kehidupan sosial bersama teman di kelas yang sepele sekalipun bisa membuat anak tidak nyaman. Misalkan saat harus berpindah tempat duduk atau bertukar teman sebangku.

Seiring perkembangan usia, potensi bersinggungan dengan stres kian bertambah. Contohnya anak yang mendekati masa puber akan mengalami fase krisis identitas, mulai naksir teman sekelas, dan ketika dikecewakan timbullah stres yang berdampak pada nilai tes yang buruk dan tindakan bullying terhadap teman-temannya.

“Kehidupan sekolah menunjukkan angka stres yang meningkat setiap tahunnya. Dan kasusnya juga kian beragam dan menakutkan. Pesta ulang tahun di sekolah dan kompetisi olahraga antarkelas pun bisa menjadi pemicu reaksi stres pada seorang anak,” kata Dr Caron Goode.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Keluarga Kuatkan Hubungan Emosional Ibu & Anak

GERAKAN dan stimulasi bayi mengoptimalkan semua aspek tumbuh kembangnya, meliputi saraf motorik, sensoris, juga bahasa. Mendukung tumbuh kembang dan kesehatan bayi di seluruh dunia, khususnya Indonesia, Pampers mengkreasikan baby first fitness.

Inovasi Pampers ini merupakan program kesehatan bayi yang gerakan-gerakannya fokus pada bagian perut, pangkal paha (selangkangan), serta kaki yang merupakan aspek terpenting dalam menopang tubuh bayi.

Ada dua program gerakan dalam baby first fitness yang dibagi sesuai usia bayi, masing-masing program berlangsung 15-30 menit. Program pertama ditujukan untuk bayi usia 8 bulan-1 tahun, sedangkan program kedua untuk bayi usia 1-2 tahun. Program ini memperkenalkan orang tua terutama ibu bahwa olahraga bagi anak dapat dimulai sedini mungkin, asalkan dengan metode yang tepat.

“Susunan gerakan baby first fitness diadopsi dari gerakan yoga yang telah dimodifikasi dan dipercaya cukup aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak,” kata Patria Arumdhati, instruktur sekaligus kreator Pampers baby first fitness.

Berdasarkan penelitian, selama masa tumbuh kembang, bayi beradaptasi dahulu dengan tubuhnya, dan salah satu caranya adalah dengan mengeksplorasi gerakan-gerakan yang dapat dilakukannya. Baby first fitness adalah program yang tepat untuk membantu bayi merasakan adanya kesadaran nalar yang tentunya berhubungan dengan jiwa dan tubuh.

Fokus gerakan baby first fitness adalah dasar pembentukan postur anak, memperkuat tubuh anak, menjaga kesehatan badan, serta membantu konsentrasi sehingga anak bisa lebih tenang dan memudahkan orang tua dalam berkomunikasi sehari-hari.

“Inti baby first fitness sebenarnya adalah orang tua belajar mendengarkan anak, bukan sebaliknya. Saat floor time (bermain bersama anak) yang jadi leader adalah anak, kecuali sudah ke hal berbahaya, baru diarahkan,” tukas Rini Sekartini, MD, pediatrician Department of Child Health Medical School University of Indonesia kepada okezone saat ditemui di peluncuran “Pampers Baby First Fitness” di Mal Karawaci, Tangerang, baru-baru ini. Sabtu

Lebih lanjut Rini menegaskan, baby first fitness lebih dari sekadar olahraga, karena memberikan kesempatan bagi ibu dan anak untuk meningkatkan kualitas kebersamaan, kualitas hubungan batin melalui sentuhan dan interaksi mata, suasana hati lebih riang, dan memberi waktu ibu untuk rileksasi.

Gerakan baby first fitness

Baby first fitness terdiri dari 12 gerakan untuk bayi usia 8 bulan-1 tahun dan sembilan gerakan untuk bayi usia 1-2 tahun, mulai pemanasan, inti, hingga pendinginan. Pengulangan masing-masing gerakan sebanyak lima kali.

Ditegaskan Patria, tiap gerakan punya manfaat. Sebagai contoh gerakan see saw pada program bayi usia 8 bulan-1 tahun di mana ibu berbaring di lantai, sementara kaki digunakan untuk menopang tubuh bayi untuk diayun seperti pesawat. Tujuan gerakan mengajarkan keseimbangan pada anak dan melatihnya agar lebih berani.

Ada pula gerakan doggie di mana anak berdiri lalu membungkukkan dan mencondongkan badannya ke depan dengan kedua tangan menyentuh lantai, sementara ibu memegang bokong bayi dari arah belakangnya. Tujuan gerakan menguatkan punggung, lengan, dan kaki anak, mensuplai darah yang mengandung oksigen ke otak, dan memberikan efek fresh ke anak.

“Nggak masalah kalau anak cuma dapat satu atau dua gerakan inti, tapi yang penting harus pemanasan dan pendinginan. Memang tidak maksimal sasaran yang didapat, tapi setidaknya ibu dan bayi bisa fun di dalamnya. Itu juga poin penting baby first fitness,” tutur Patria.


Sumber: adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Ajarkan Bahasa Inggris kepada Anak sejak Dini

DI ERA globalisasi ini, bahasa Inggris sudah menjadi kewajiban untuk dipelajari. Sebab itu, belajar bahasa Inggris perlu diterapkan pada anak sejak dini. Mendengar anak kecil fasih berbahasa Inggris bukan lagi hal yang mencengangkan. Bahkan, di beberapa sekolah dasar, terutama swasta banyak yang sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Lalu, apabila bahasa Inggris sudah biasa digunakan anak, apakah bagus untuk sosialisasi mereka, bagaimana dengan bahasa Indonesia? Sejauh mana anak diharuskan pandai berbahasa Inggris?

Dikatakan oleh psikolog dari I Love My Psychologist,Dra.Psi. Heryanti Satyadi M.Si, peranan bahasa Inggris lebih terasa diperlukan anak-anak di kota-kota, terutama di kota-kota besar. Indonesia memang belum mewajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, tetapi kelihatannya kita sedang menuju ke sana.

“Jadi mempersiapkan anak lebih awal akan jauh lebih baik karena anak menjadi siap bila masa itu sudah datang,” tutur psikolog yang berpraktik di Kawasan Kelapa Gading ini.

Selain itu, manfaat yang lain adalah di mana pada saat ini buku dan bacaan yang bagus untuk mereka, juga banyak terdapat di dalam bahasa Inggris. Mereka akan lebih diuntungkan bila menguasai bahasa Inggris karena mereka akan lebih banyak memperoleh informasi. Juga dalam mengoperasikan komputer, bahasa Inggris sangat dominan menjadi bahasa pengantarnya.

Heryanti juga menambahkan, yang tidak kalah pentingnya, pertemanan mereka dapat menjangkau sampai ke luar negeri tanpa terhambat dengan bahasa. Saat ini fasilitas Facebook, Friendster, blog sangat baik untuk anak-anak melatihkan kemampuan bahasanya. “Peranan bahasa Inggris sudah cukup banyak di dalam kehidupan anak-anak kita sekarang,” ucapnya.

Masih dikatakan Heryanti, bila anak dilatih bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, artinya ia harus diajarkan segera setelah ia berusia kurang lebih 10 bulan-12 bulan. Orang tua harus konsisten berbicara dalam bahasa Inggris dan tidak boleh mencampur-campurkan dengan bahasa lainnya dengan intensitas yang sama.

Namun, bila bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, maka bahasa utamanya, misalnya bahasa Indonesia harus lebih diaktifkan, dijadikan bahasa dialog sehari-hari sampai ia fasih.

“Biasanya anak fasih berbahasa sampai berusia 12 tahun. Bila ingin mengajarkan bahasa Inggris menjadi bahasa yang sama fasihnya, maka intensif kan bahasa ini mulai dari usia ini,” pesan psikolog yang sedang kuliah doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Bila kita menginginkan anak untuk mempelajari dua bahasa sekaligus dengan intensif, maka anak akan mengalami keterlambatan tingkat kefasihan bahasanya. Umumnya, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris tidak dapat dikuasainya seperti anak-anak lain yang belajar satu bahasa saja. “Untuk berbicara dengan bahasa sehari-hari, cukup diajarkan di rumah dari orang tuanya,” ujarnya.

Dilanjutkan Heryanti, tetapi jika untuk melatih tulis menulis, anak-anak perlu diajarkan di sekolah atau bisa juga dengan menggunakan jasa guru privat atau dengan les privat. Les privat dapat membantu anak lebih memahami dan lebih fokus dalam mempelajari bahasa Inggris karena ia mendapat guru yang khusus hanya memperhatikannya. “Belajar bahasa membutuhkan dialog yang cukup, oleh sebab itu guru les privat sangat membantu kemajuan pelajarannya,” pesannya.

Salah seorang pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, Tony Earnshaw menciptakan program pembelajaran membaca dan menulis bahasa Inggris yang sistematik dan kemudian menjadi cara yang paling mudah penerapannya dan terbukti efektif bagi anak-anak.

Tony mulai melakukan penelitiannya di Australia. Menyadari masalah terbesar pada anak-anak dalam menjalani pendidikan dasar berhubungan dengan masalah membaca dan menulis. Tony kemudian bergabung dengan Annabel Seargeant yang juga pakar psikologi pendidikan, untuk melakukan penelitian tentang penyebab pada anak-anak yang mengalami kesulitan membaca.

Setelah menghabiskan waktu lebih dari dua dekade untuk melakukan penelitian yang komprehensif dan mempelajari perilaku anak-anak yang mengalami masalah dalam membaca di Perth dan Sidney, Australia, Tony dan Annabel menemukan apa yang menjadi penyebab kemampuan membaca yang buruk dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

“Terdapat 44 bunyi dalam bahasa Inggris, 26 bunyi di antaranya merupakan bunyi alfabet secara umum dan sisanya merupakan variasi bunyi,” papar Tony pada saat acara jumpa pers sekaligus pembukaan “I Can Read” cabang Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tony menuturkan, untuk anak-anak yang ingin cepat pandai dalam bahasa Inggris, maka peka terhadap 44 bunyi tadi adalah suatu hal yang penting dilakukan.

Ajarkan dalam Percakapan Sehari-hari

Ajarkan anak secara bertahap dalam menerima bahasa baru. Misal dari kegiatan sehari-hari. Mengajarkan anak mengenal bahasa, bisa melalui gambar terlebih dahulu dan dilakukan dalam keseharian. Heryanti Satyadi M.Si, menuturkan, untuk mempelajari bahasa Inggris yang formal, seperti membaca dan menulis, dibutuhkan waktu khusus.

Namun, untuk bahasa percakapan sehari-hari dapat dipelajari setiap saat. “Mengajarkan percakapan sehari-hari dapat dilakukan setiap saat,” papar psikolog yang aktif di pembinaan gender “Wanita Bijak” Indonesia sebagai pembicara.

Heryanti menjelaskan, bahasa Inggris seperti pada keterampilan lainnya bersifat netral. Anak tidak mungkin merasa tidak suka berbahasa Inggris. Yang mungkin terjadi adalah anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan ketika ia harus belajar bahasa Inggris.

Misalnya, ia harus les bahasa Inggris di waktu yang berbarengan dengan film kesayangannya ditayangkan di TV, atau ia mendapat guru yang galak, atau pernah ditertawakan ketika ia mengucapkan perkataan dengan bahasa Inggris yang salah.

“Cara yang paling mudah mengajarkan anak berbahasa Inggris adalah dengan menggunakannya untuk berkomunikasi dengannya dalam situasi sehari-hari, mengajaknya bercakap-cakap, membacakan buku, menulis surat kepadanya, dan sebagainya,” ujar psikolog yang juga ibu dari 2 anak ini.

Salah seorang pakar psikologi pendidikan berkebangsaan Australia, Tony Earnshaw menuturkan, sistem pembelajaran bahasa Inggris yang diterapkan di I Can Read tidak menggunakan sistem menghafal, tetapi melatih anak-anak menjadi lebih peka terhadap 44 bunyi yang sangat penting untuk membangun kemampuan dasar anak-anak dalam bahasa Inggris.

“Dengan begitu, maka sistem tersebut dapat membantu mereka untuk mengenali kata yang dimulai dengan bunyi yang sama walau hurufnya berbeda maupun sebaliknya. Misalnya saja seperti bunyi yang terdapat dalam kata five (faif) dan phone (fon) atau pada cat (ket) dan circle (s-irkl),” ucap Tony yang telah meraih gelar doktor dari University of New South Wales, Australia.

Tony menuturkan, adanya sistem ini membuat anak-anak mengenali kata yang dimulai dengan bunyi yang sama walau hurufnya berbeda. Pembelajaran yang dilakukan dibantu juga dengan “kartu pengkodean”. Dari sana, anak bisa mencari tahu bagaimana membaca sebuah kosakata yang baik dan benar tanpa bantuan orang tua.

“Hal ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak,” ujar Tony. Ia memaparkan, sistem sederhana pengodean di I Can Read, pembelajarannya diibaratkan seperti anak yang sedang belajar mengendarai sepeda.

“Sampai kapan pun, anak tidak akan lupa karena pengodean tadi. Jadi titik awal seperti halnya belajar bersepeda. Walaupun sudah jarang bersepeda, dia akan memahami secara nalurinya,” ucap Tony yang pernah bekerja sebagai Psikolog Pendidikan Senior di Departemen Pendidikan di Singapura.

Dikatakan Tony, kemampuan membaca dan berbahasa Inggris bukan suatu kemampuan alami yang didapat seorang anak sejak mereka lahir, melainkan merupakan suatu kemampuan yang harus diperoleh anak tersebut dengan cara belajar dengan suatu sistem yang tepat sehingga ia tidak akan pernah lupa bagaimana cara membacanya.

Sumber:adhymantovani.wordpress.com

Read more...

Tips Agar Permintaan Istri Lebih Didengar Suami

Yang namanya manusia pasti ada saja yang dimintanya. Para istri terutama, sebagian besar hidup mereka bergantung pada pemberian suaminya, Maka wajar kalo mereka meminta hak nafkah atas suaminya itu. Cuma yang jadi masalah adalah; terkadang mereka kurang pandai melihat sikon. Kapan pingin langsung minta. Ibarat slogan salah satu minuman; kapan saja dimana saja always, minta saja.

Para suami sama saja. Kadang kalo kepingin maunya langsung dilayani. Padahal istrinya lagi capek. Trus mentang-mentang suami itu pemimpin; pingin minum teh maunya langsung dibuatin. Padahal istri lagi capek.

Nah disini pentingnya mempelajari kiat-kiat agar permintaan kita lebih didengar. Diantara kiat-kiat itu adalah;

1. pilih waktu dan kondisi yang tepat

Yakni lihat keadaan orang yang sedang kita mintai. Paling bagusnya sih pas dia lagi merasa dekat dan memperhatikan kita. Jangan ketika dia lagi sibuk atau lagi gak mood. Apalagi pas dia lagi stress atau marah-marah. Yang ada ntar malah di semprot.

2. gunakan bahasa yang enak didengar

Umumnya orang tidak suka diperintah, Terutama lelaki. Dan secara insting, bahasa yang tidak lembut akan ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh alam bawah sadar manusia. Karena itulah intonasi dan pemilihan kata adalah penting agar permintaan kita tidak ditanggapi sebagai sebuah perintah oleh seseorang melainkan lebih sebagai sebuah rayuan. (…Idih, gombal)

3. tampil lebih rapih dan bersih

kiat yang ketiga ini yang sangat ditekankan dalam dunia marketing. Penampilan yang lebih rapi dan bersih memang potensial membuka peluang berhasilnya proses marketing kita. Umumnya hati manusia lebih mudah terbuka bila melihat penampilan yg cemerlang.

Nah, itu kalo kita meminta sesuatu kepada manusia. Sekarang bagaimana bila kita meminta dan berdoa kepada Alloh?

Kiatnya ya tiga itu tadi; pilih momen yang tepat. Gunakan bahasa yang Afdhol terutama yang diajarkan Nabi. Trus jangan sampai kita dalam penampilan berlumur dosa karena itu menjauhkan kita dari Pandangan Rahmat.

Tentang memilih Momen yang tepat pernah dijelaskan oleh Rasululloh yakni

Saat Tahajjud (1/3 malam terakhir)

“Rabb kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka dia berfirman; siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang memohon ampun Kepadaku maka Aku ampuni untuknya”

(Riwayat Al-Bukhori dan Muslim)

Ketika Sujud

Sebagaimana sabda Rasululloh : “keberadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa. (HR Muslim)

Seusai Sholat Fardhu

“Rasululloh ditanya tentang doa apa yang paling didengar, maka Beliau bersabda : tengah malam terakhir dan sesudah sholat-sholat yang diwajibkan” (HR At-Tirmidzi)

Waktu Antara Adzan dan Iqomah

“doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqomah. Maka berdoalah” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Waktu Antara Mulai Naiknya Khatib Sampai Selesai Sholat Jumat

Katanya ketika itu doa mustajab.

Akhir Waktu Ashar (Sore Hari)

Inilah momen yang sangat tepat untuk memanjatkan segala permohonan kita kepada Alloh, karena pada momen ini kita begitu dekatnya dengan Alloh. Dengan catatan; memang hati kita totalitas dan sungguh-sungguh dihadirkan kehadirat Alloh Azza wa Jalla, tidak jelalatan atau bercampur dengan yang lain.

Demikian, semoga permintaan-permintaan kita selalu mudah untuk dikabulkan. Amin.

<> memen.wordpress.com <>


Sumber:

Read more...

Tips Keluarga Lindungi Anak dari Bahaya Internet

Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan Internet semakin luas di kalangan masyarakat. Banyak keluarga telah menggunakan jasa langganan Internet, sehingga di dalam rumah, anggota keluarga dapat mengakses Internet dengan mudah. Begitu juga dengan kehadiran telepon seluler yang memungkinkan seseorang dapat mengakses Internet kapan saja dan dari mana saja. Internet dapat memberikan manfaat positif, tetapi juga dapat berdampak negatif. Seorang anak yang menggunakan Internet sering kali menjadi sasaran empuk dari orang-orang yang berniat jahat maupun pornografi. Apa yang dapat dilakukan orang-tua untuk melindungi anak mereka?

Bila digunakan dengan baik, teknologi Internet tentu berdampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan hanya mengetikkan kata pada mesin pencari (search engine), ada banyak situs web yang dirujuk tentang informasi tersebut. Adanya e-mail memungkinkan seseorang dapat mengirim sebuah surat untuk orang lain dengan cepat dan mudah. Ruang obrol (chatting room) memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan banyak orang yang saling berjauhan sekaligus. Atau yang sedang marak, hadirnya situs jaringan sosial seperti Facebook atau Friendster yang memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama yang sudah lama tidak dijumpai.

Namun, hal positif dari Internet ternyata dapat berakibat buruk bila digunakan secara tidak bertanggung jawab. Banyak anak yang ketagihan atau kecanduan Internet sehingga mereka betah berlama-lama di depan komputer sehingga lupa akan kewajiban mereka yang lebih penting untuk makan, mandi bahkan enggan untuk belajar. Salah satu penyebab seorang anak begitu menyukai Internet karena mereka mendapatkan suatu pengalaman baru dan mereka bisa mendapatkan kenyamanan. Atau mereka mendapat sesuatu dari dunia maya ini yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata. Di dunia maya dia bisa menjadi orang lain yang diinginkan. Misalnya, seorang anak yang pemalu dapat dengan mudah berkenalan melalui chating atau e-mail. Dalam game online, mereka dapat membuat karakter mereka menjadi karakter yang cantik, kaya, atau hal lain yang mungkin berbeda dengan kehidupan nyata mereka.
Bahaya Pornografi Internet

Yang lebih memprihatinkan adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Dalam seminggu ada lebih dari 4000 situs porno dibuat! Benar-benar angka yang memprihatinkan. Ini tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam.

Awalnya, mungkin seorang anak tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk keperluan lainnya. Seorang anak yang masih lugu belum dapat menilai baik atau buruknya suatu hal, maka seorang anak usia 8-12 tahun sering menjadi sasaran.

Pada usia ini, otak depan seorang anak belum berkembang dengan baik. Sedangkan otak depan adalah pusat untuk melakukan penilaian, perencanaan dan menjadi eksekutif yang akan memerintahkan tubuh untuk melakukan sesuatu. Pada otak belakang merupakan pendukung dari otak depan. Di sini juga dihasilkan dopamin, yaitu hormon yang menghasilkan perasaan nyaman, rileks atau fly pada seseorang.

Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tuanya karena takut atau kesibukan ayah dan ibunya. Dalam keadaan cemas, otak berputar 2,5 kali lebih cepat dari putaran biasa pada saat normal. Akibat perputaran yang terlalu cepat ini, otak seorang anak dapat menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang dapat merusak masa depan seorang anak. Selain itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bahaya Pemangsa Seksual

Internet juga sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui anak-anak. Ada sebanyak 750.000 pemangsa atau predator seksual setiap hari yang memanfaatkan ruang rumpi (chatting room) untuk berkenalan, kemudian mengajaknya untuk melakukan hubungan seks. Bila tidak berhati-hati, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencuri identitas pribadi yang dapat digunakan untuk melakukan kejahatan.
Ciri Kecanduan Internet

Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan Internet umumnya adalah akan marah bila Anda membatasi untuk menggunakan Internet. Dia juga cenderung enggan berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman dengan orang tertentu saja.
Cara Menghindari Bahaya Internet

Berbagai bahaya di Internet dan masalah kecanduan Internet bukan tidak dapat diatasi. Dengan mengetahui dampak negatif dari Internet, sebagai orang-tua Anda dapat melindungi buah hati Anda dengan melakukan hal-hal berikut:

* Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet

Jangan mengganggap diri terlau tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari Internet. Istilah lainnya, jangan gaptek (gagap teknologi). Seorang anak dapat saja dengan sengaja membiarkan atau membuat orang tua tidak memahami teknologi sehingga orang-tua berpikir tidak ada dampak negatif dari Internet.

* Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat

Kadang orang-tua merasa bangga dengan dapat meletakkan dalam kamar anak mereka sebuah komputer yang terhubung Internet. Hal ini sebenarnya akan membahayakan anak Anda karena mereka dapat leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik tanpa diketahui orang-tua. Sebaliknya, dengan meletakkan di tempat terbuka, misalnya di ruang keluarga, Anda dapat memantau situs apa saja yang dibuka anak.

* Bantu agar anak dapat membuat keputusan sendiri

Karena Anda tidak dapat mengawasi anak Anda 24 jam, biasakan anak Anda untuk mengambil keputusan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya, memutuskan untuk menggunakan pakaian yang mana atau tanyakan pendapat dan sudut pandang anak. Sehingga saat Anda tidak ada atau saat muncul situs porno mereka dapat mengambil tindakan yang tepat. Tanamkan pula rasa takut akan Tuhan, sehingga walau Anda tidak ada, tetapi dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukannya.

* Batasi penggunaan Internet

Jangan biarkan anak anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama Internet boleh digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan juga mengapa Anda melakukan hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.

* Jaga komunikasi yang baik dengan anak

Luangkan waktu untuk bercanda dengan anak dan berkomunikasi dengan terbuka. Komunikasi yang baik dan keakraban dengan anak akan memudahkan Anda untuk menanamkan nilai-nilai moral. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda apa saja bahaya dari penggunaan Internet agar mereka tidak mudah terkecoh.

Semua orang-tua tentu menyayangi anak mereka dan berusaha memberikan yang terbaik. Tetapi pengaruh dari luar, salah satunya bahaya Internet dapat merusak kecerdasan dan nilai moral anak sehingga Anda perlu melindungi anak Anda dari bahaya penggunaan Internet seperti pornografi dan para pemangsa atau predator seksual.

——————————

http://kumpulan.info/

Read more...

Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam melaksanakan Pendidikan anak usia dini hendaknya menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional.

3. Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan cara belajar anak usia dini. Melalui bermain anak bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar, menemukan, memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, dan kesimpulan mengenai benda di sekitarnya. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitn dengan pengalamannya.

4. Lingkungan yang kondusif
Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan bermain anak.

5. Berpusat pada anak
Pembelajaran di PAUD hendaknya menempatkan anak sebagai subyek pendidikan. Oleh karena itu, semua kegiatan pembelajran diarahkan atau berpusat pada anak. Dalam pembelajaran berpusat pada anak, anak diberi kesempatan untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapat dan aktif melakukan atau mengalami sesndiri. Pendidik bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator.

6. Menggunakan pembelajaran terpadu
Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini menggunakan pembelajaran terpadu. Dimana setiap kegiatan pembelajaran mencakup pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. Hal ini dilakukan karena antara satu aspek perkembangan dengan aspek perkembangan lainnya saling terkait. Pembelajaran terpadu dilakukan dengan menggunakan tema sebagai wahana untuk mengenalkan berbagai konsep kepada anak secara utuh.

7. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
Proses pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan berbagai kecakapan hidup agar anak dapat menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab, memiliki disiplin diri serta memperoleh keterampilan yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

8. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar
Media dan sumber pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar , nara sumber dan bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik /guru.

9. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang–ulang
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Untuk mencapai pemahaman konsep yang optimal maka penyampaiannya dapat dilakukan secara berulang

10. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
11. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini dapat memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan anak memenuhi rasa ingin tahunya.

Read more...

Tips Keluarga asi peras solusi buat ibu bekerja

Jadi, Bu, tak ada alasan untuk tak memberi ASI eksklusif pada si kecil. Sangat dianjurkan menyimpan ASI peras di lemari es karena tahan 2 hari dan kualitasnya pun tak berubah. Sekitar 70 persen ibu di Indonesia bekerja. Ini berarti, banyak ibu yang tak bisa menyusui. Namun bukan berarti si kecil tak bisa mendapatkan ASI sama sekali. Toh, ASI bisa diperas. Dengan begitu, si kecil bisa tetap memperoleh ASI, bahkan ASI eksklusif yaitu hanya ASI tanpa makanan tambahan apa pun hingga si kecil berusia 6 bulan. Hanya sayang, ASI peras tak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri. Seperti diketahui, tindakan menyusui punya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. “Kalau saja semua bayi mendapatkan exclusive breast feeding minimal 4 bulan, saya yakin tak akan ada tawuran seperti sekarang ini. Karena anak-anak yang diberi ASI akan tumbuh menjadi anak yang kepribadiannya baik, lantaran mereka tumbuh dalam keadaan yang dinamakan secure attachment, suatu suasana yang aman, hingga mereka akan mempunyai kepribadian yang baik,” tutur dr. Utami Roesli, SpA, MBA. Itu sebab, ASI peras hanya dianjurkan bagi bayi-bayi yang ibunya bekerja. “Bila ibu tak bekerja atau si bayi bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada, harus diusahakan breast feeding atau menyusui langsung, bukan ASI peras,” lanjut ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu RS Sint. Carolus, Jakarta ini. Jadi, Bu, hanya bila situasi dan kondisinya tak memungkinkan untuk menyusui langsung, barulah si kecil boleh diberi ASI peras/perah. “Ibaratnya, tak ada rotan, akar pun jadi.” POMPA PISTON Namun sebelum kita memberikan ASI peras pada si kecil, ada beberapa “aturan” yang penting diperhatikan. Pertama, sebelum si kecil berusia 4 bulan, sebaiknya ASI peras/perah yang diberikan jangan menggunakan dot dulu karena si kecil akan “bingung puting.” Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar pada payudara ibu. Kedua, bila sudah berada satu atap lagi dengan si kecil, hendaknya ASI peras yang masih ada jangan diberikan lagi, tapi bayi harus menyusu langsung pada ibu. Bukankah tindakan menyusui adalah rotan? Jadi, bila ada rotan, mengapa harus menggunakan akar? Adapun cara “menabung” ASI peras, yang paling baik dan efektif dengan menggunakan alat pompa ASI elektrik. Hanya saja, harganya relatif mahal. Lagi pula, masih ada cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur. Ironisnya, pompa-pompa yang ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk squeeze and bulb. Padahal, harga kedua pompa tersebut relatif sama. Namun bentuk squeeze and bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli ASI. Soalnya, pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian bulb-nya (bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam) karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata. MEMERAH DENGAN JARI Tentu saja ada yang lebih murah ketimbang pompa-pompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari. Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara. Seperti dijelaskan Utami, payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. “ASI diproduksi di ‘pabrik’nya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju ‘gudang’. Nah, agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus habis lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu seterusnya,” papar Utami. Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di “gudang”. Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperas. CARA MENYIMPAN Sebenarnya, tutur Utami, memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus menekan agak ke belakang. “Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah ‘pabrik’ ASI bukan ‘gudang’nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi harus melalui ‘gudang’ dulu.” Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc, lo. Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Menurut Utami, di udara terbuka, ASI perah bisa tahan 6-8 jam, tapi bila ditaruh di kantong plastik lalu dimasukan termos dan diberi es batu, akan tahan kira-kira 1X 24 jam. Lain lagi bila ASI perah dimasukan di lemari es, bisa tahan 2X24 jam. Sedangkan bila dimasukkan dalam freezer, bisa tahan 3 bulan. Namun dari semua cara penyimpanan tadi, lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos dan lemari es. “Sudah dibuktikan, lo, ASI perah yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang berubah.” Tak demikian halnya jika dimasukkan dalam freezer, “ASI akan mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin, yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang mati akibat kedinginan.” SUAPI PAKAI SENDOK Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASI perah pada si kecil, kita harus menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api, lo, karena mengakibatkan beberapa enzim penyerapan mati kepanasan. Beberapa buku dari luar menganjurkan untuk menyiram ASI dengan running tap water, tapi di Indonesia, kan, jarang ada keran yang berisi air hangat. Jadi cukup dengan mangkuk yang diisi air hangat (suhu airnya sama dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Adapun lama penghangatan tergantung suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Nah, setelah selesai bisa langsung diberikan pada bayi. Namun cara pemberiannya jangan pakai botol susu dan dot, melainkan disuapi pakai sendok. Kalau si kecil langsung menyusu dari botol, lama-lama ia jadi “bingung puting”. Jadi, ia hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi. Jadi, kalau si kecil sudah “bingung puting”, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di “gudang”nya. Salah satu tanda posisi si kecil salah menyusu ialah payudara ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Tak usah cemas si kecil akan kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya si kecil akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi, kok. “Maksimal pada hari keempat, bayi akan sudah terbiasa. Seberapa pun ASI yang ada, akan diminum. Kalau ditinggali 500 cc, akan diminum; begitu juga 300 cc, bahkan 200c. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tak akan kekurangan ASI. Itu sudah dibuktikan, lo,” tutur Utami. Nah, Bu, tak ada lagi yang perlu dicemaskan, bukan? Ingat, lo, meski bunda bekerja, si kecil tetap bisa mendapatkan ASI ekslusif! Faras Handayani . Foto : Iman (nakita)

Jangan Cepat-Cepat Mengganti Asi Dengan Susu Formula Banyak ibu mengira ASI-nya sedikit hingga si kecil pun diberikan susu formula. Padahal, tegas Utami, tak ada ibu yang kekurangan ASI. “Jika bayi kekurangan ASI, bukan lantaran ibunya yang tak bisa memproduksi susu sebanyak yang diperlukan bayi, melainkan bayinya yang tak bisa mengambil dari si ibu sebanyak yang diperlukan,” terangnya. Jadi, jangan dibalik, ya, Bu! Nah, mengapa si kecil tak bisa mengambil ASI sebanyak yang ia perlukan, tak lain lantaran cara menyusunya yang salah. Jadi, kalau si kecil harusnya memperoleh ASI sebanyak 100 cc, misal, tapi karena cara menyusunya salah hingga yang didapat cuma 50 cc, akibatnya yang dipasok “pabrik” pun cuma 50 cc. Itu sebab, harus diperhatikan betul cara menyusu pada si kecil. Yang benar, seperti sudah diutarakan di atas, yaitu seluruh areola ibu masuk ke mulut si kecil. Faktor lain yang membuat si kecil kekurangan ASI lantaran ibu mengintervensi bayinya dengan macam-macam. Antara lain, begitu lahir si kecil langsung diberi susu formula yang sebetulnya enggak perlu. Belum lagi ketika memberi ASI perah pakai botol susu dan dot, bukan disuapi pakai sendok. Hani

Persiapan Memerah * Waktu yang paling tepat untuk memerah ASI ketika payudara sedang penuh, bisa diulang kembali sekitar 3-4 jam. * Alat-alat yang akan digunakan untuk memerah harus dibersihkan/disetrilisasi lebih dulu. Sebaiknya selesai memerah, alat-alat tersebut langsung dibersihkan hingga tetap terjaga kebersihannya. * Ketika memerah, sebaiknya ibu dalam keadaan tenang dan nyaman. Pilih ruangan yang memungkinkan ibu tak terganggu apa pun. Lebih baik lagi bila si kecil ada yang menjaga hingga konsentrasi ibu tak terganggu. * Cuci tangan dengan sabun dan air tiap kali hendak mulai memerah, sedangkan payudara cukup dicuci dengan air. Jangan gunakan sabun atau apa pun pada puting. * Minumlah satu gelas air/sari buah/susu/secangkir sup atau kacang ijo sebelum memerah ASI. Hani

Read more...

Tips Keluarga anak sudah besar tapi ngedot

Segera stop jika si kecil masih ngedot. Kuncinya, kita mesti tega!

Banyak, lo, anak usia 3-5 tahun yang masih menyusu dari botol. Ada yang terang-terangan dalam arti tak malu melakukannya di mana pun ia berada, baik di depan orang tua maupun orang lain atau teman-teman sebayanya. Namun ada juga yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi; ia hanya “berani” menyusu dari botol kalau di rumah dan cuma di depan orang tua serta pengasuhnya, tapi di “sekolah” atau di lingkungan lain, kalau mau menyusu harus ngumpet dulu.

Kebiasaan menyusu dari botol yang berlangsung hingga usia prasekolah, menurut Mien Sumartono, merupakan indikasi dari kurangnya rasa aman dan nyaman pada anak. “Umumnya, anak dekat dengan botol karena sejak semula pemberian susu tak lewat ASI. Tentunya saat ia masih kecil, tiap kali menyusu dari botol, ibunya akan selalu berada di dekatnya. Entah sambil mengusap-ngusap kepalanya atau sambil mengelus-ngelus punggungnya. Nah, rasa itulah yang tak bisa lepas dari anak.” Jadi, rasa itu merupakan suatu hal yang sangat berarti yang tak dapat digantikan dengan hal lainnya.

Nah, karena rasa aman dan nyaman itulah, sekalipun malu pada teman-temannya, ia tetap melakukannya. Soalnya, faktor kebutuhan itu tak bisa dibendung. “Ingat, ketergantungan si anak tersebut sudah lama berjalan hingga kini ia berusia prasekolah. Jadi, perbuatannya itu telah menjadi rutinitas yang sulit dihilangkan. Anak akan merasa tak enak atau ada sesuatu yang hilang jika kebiasaannya itu tak ia kerjakan. Dengan demikian, yang tadinya suatu ketergantungan kini berubah menjadi kebutuhan,” tutur psikolog pada DIA-YKAI, Jakarta ini.

KURANG PERHATIAN

Tentu saja, sikap orang tua yang cenderung membiarkan anaknya menyusu dari botol akan makin memperkuat kebiasaan itu. “Bisa jadi, kan, sebenarnya orang tua tak pernah menyapih anak dari botol hingga anak pun lama-lama jadi ketergantungan dengan botolnya,” lanjut Mien. Selain, kebiasaan orang tua yang selalu memberikan susu pakai botol. “Pokoknya, sedikit-sedikit anak diberi botol supaya cepat diam dari tangisnya.”

Ibu-ibu yang kelewat sibuk bekerja atau malas bercapai-capai hingga segala asupan cairan buat anaknya dilakukan lewat botol, juga ikut mendukung terbentuknya kebiasaan tersebut. “Terlebih bila si anak bangun tengah malam, orang tua yang pemalas pasti akan memberikan botol kepada anak daripada memberikan gelas. Bukankah jika dengan gelas, berarti si ibu harus rela menunggui dan membantu anaknya minum?”

Tak tertutup kemungkinan karena orang tua kurang perhatian pada anak. “Orang tua baru sadar kalau anaknya masih menyusu dari botol setelah kebiasaan ini berlangsung hingga si anak besar.” Jika ini yang terjadi, “kebangeten, deh, si orang tua! Masa kebiasaan anak sendiri yang setiap hari ketemu tak tahu-menahu? Jika hal kecil itu saja sudah tak terperhatikan, apalagi hal-hal yang lain seperti tumbuh kembang anak.”

Hati-hati, lo, Bu-Pak, anak yang tak terperhatikan bisa merasa sakit hati. “Kok, Bunda enggak pernah memperhatikan aku, sih? Tiap hari sibuk kerja melulu,” misal. Akibatnya, anak sengaja melakukan perbuatan menyusu dari botol dengan harapan ibunya akan menegur. “Biasanya, si ibu pun melihat kebiasaan anaknya ini, mau tak mau akan menegur. Dengan demikian, sukseslah rencana anak dalam mencari perhatian kedua orang tuanya.”

Namun bila selama ini si kecil sudah lepas dari botolnya tapi tiba-tiba ia kembali menyusu dari botol, “bisa jadi gara-gara ia punya adik baru.” Bukankah dengan kehadiran adik, biasanya perhatian ayah-ibu akan beralih pada si adik? Akibatnya, ia merasa takut tak disayang dan diperhatikan lagi oleh orang tuanya. Nah, dengan kembali menyusu dari botol, ia ingin menunjukkan bahwa ia pun harus diperhatikan seperti dulu sebelum punya adik, atau ia ingin ibu-ayahnya juga memperhatikan dirinya, bukan cuma adiknya.

Menurut Mien, salah besar jika ibu tak lagi memperhatikan si sulung setelah adiknya lahir. “Jangan dikira karena si prasekolah sudah bisa mandiri, maka ia tak perlu lagi diperhatikan, lo.” Walau bagaimanapun, tegasnya, seorang ibu harus tetap membagi perhatian dan kasih sayangnya secara seimbang antara si adik dan si kakak.

TAK BOLEH DIBIARKAN

Kebiasaan ini tentulah tak boleh dibiarkan berkelanjutan, karena tak sesuai lagi dengan perkembangan anak yang harusnya sudah tak menyusu dari botol. Apalagi, bilang Mien, kebiasaan ini hanya menunjukkan ada ketergantungan terhadap botol dan ibu, hingga si anak nantinya akan selalu tergantung pada orang tua.

Dampaknya, “bisa saja kebiasaan ini menjadikan dirinya sebagai anak mami yang manja dan bila punya masalah langsung lari pada botolnya. Ia jadi tak terbuka, mengalami tantangan sedikit saja, larinya selalu ke botol.” Jadi, ia tak berusaha mandiri. Padahal, anak usia prasekolah harusnya sudah mampu mandiri.

Selain itu, anak usia prasekolah harusnya juga mulai bisa bergaul dengan lingkungan luar. “Nah, jika anak masih saja ketergantungan pada botol dan ibunya, bagaimana ia akan bersosialisasi dengan lingkungan luar rumah?”

Dampak lain, ia bisa menjadi minder atau rendah diri, lo. Soalnya, bila kebiasaannya itu sampai terlihat teman-temannya, ia pasti akan jadi bahan cemoohan atau ejekan.

BERI PENGERTIAN

Itulah mengapa, para ahli menganjurkan agar sedini mungkin anak disapih dari botol. Selain akhirnya anak jadi ketergantungan, untuk menghentikannya pun akan susah jika sudah ketergantungan. Namun tetap harus diupayakan untuk menyapih si kecil dari botolnya, ya, Bu-Pak. Ingat dampaknya, lo!

Saran Mien, sapihlah secara bertahap. Misal, bila dalam sehari si kecil minum susu 3 kali, maka yang satu kalinya atau yang pagi harinya, susu diberikan dalam gelas. Makin lama, minum susu dalam botol dikurangi hingga tinggal sekali sementara yang dua kali pakai gelas, sampai akhirnya si kecil terbiasa minum pakai gelas dan melupakan botolnya.

“Boleh juga awalnya pakai sedotan dulu ataupun gelas yang ada corongnya. Selanjutnya, secara perlahan si anak digiring supaya mau benar-benar minum pakai gelas.” Bisa juga kita buat perjanjian lebih dulu. Misal, “Kalau pagi, Kakak boleh minum susu dari botol, tapi siang dan malam harus pakai gelas, ya.” Jika si kecil tak mau, “beri dorongan atau bujukan agar ia mau minum dari gelas.”

Namun si kecil juga harus diberi pengertian, lo. Misal, “Kakak, kan, sekarang sudah besar. Kakak sudah bisa memegang gelas dan minum pakai gelas. Sebentar lagi Kakak juga mau masuk ’sekolah’, masa tak malu masih minum susu dari botol. Coba, deh, lihat teman-teman Kakak di ’sekolah’ pasti tak ada yang minum susu dari botol. Lagian, gigi Kakak juga bisa cepat rusak, lo, kalau terus-menerus menyusu dari botol.” Pokoknya, tegas Mien, kita harus rajin memberikan pengertian kepada si kecil. Tentu bahasa yang digunakan harus sederhana dan mudah dicerna anak seusianya.

Dengan memberi pengertian secara kontinyu, Mien yakin, akhirnya si kecil pasti mau mengubah kebiasaannya itu. Namun ingat, lo, jangan sekali-sekali menyetopnya sekaligus. “Cara ini takkan efektif, malah membuat anak melakukan pemogokan.”

BERI HADIAH

Tentunya, keberhasilan kita menghentikan kebiasaan si kecil menyusu dari botol, juga ditentukan dari tega-tidaknya kita melakukan tindak penyapihan ini. Apalagi pertama-tama disapih, si kecil pasti rewel dan mengamuk atau malah menjalankan aksi diam.

Jadi, perlu ketegasan dan kedisiplinan dari kita. “Sekalipun ia menangis atau mengamuk, kita harus tetap menegakkan aturan tersebut: mana yang boleh dan tak boleh dilakukan anak,” bilang Mien. Soalnya, bila kita tak tegas dan konsisten, si kecil malah akan kembali pada kebiasaannya itu.

Nah, untuk memotivasi si kecil agar mau menghilangkan kebiasaannya itu, kita bisa lakukan dengan memberinya hadiah. Tentu kita harus konsekuen: bila kita sudah menjanjikan ia akan dapat hadiah, maka kita harus menepatinya. Kalau tidak, si kecil akan merasa dipermainkan dan ditipu, “Ah, percuma saja aku minum pakai gelas. Habis, Bunda kemarin berbohong, tak memberikan hadiah.”

Namun hadiah yang diberikan sebaiknya jangan yang bisa dijadikan senjata oleh anak. Jadi, jangan sampai anak mau melakukannya karena mengharapkan imbalan. “Paling baik, hadiahnya berupa ucapan dan rasa kasih sayang.” Hadiah berupa pujian, apalagi diucapkan dengan penuh kasih sayang, akan lebih mengena di hati anak. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai hingga membangkitkan self confidence-nya.

TAK USAH MARAH

Sebaliknya, pesan Mien, jangan sekali-kali menghukum anak dengan cara memarahinya, sekalipun kita harus bersikap tegas padanya. Selain cara ini tak membuahkan hasil, nantinya malah membuat anak makin menjadi-jadi dan sakit hati. Anak, toh, tak mengerti kenapa ia dimarahi, “Kata Bunda, minum susu itu sangat baik dan bisa membuat aku jadi pintar. Kok, sekarang aku malah dimarahi.” Karena sakit hati, anak jadi bertambah kuat keinginannya untuk minum susu dari botol, “Biarin, aku maunya pakai botol.” Bukankah di usia ini anak juga sudah dapat menunjukkan ego atau keakuannya? “Aku, kan, sudah besar. Kenapa harus dimarahi dan disuruh-suruh. Aku maunya pakai botol, kok!”

Lagi pula, kemarahan kita hanya membuat si kecil merasa tak nyaman, hingga ia pun makin menjadi-jadi melakukan perbuatannya itu. Ingat, minum susu dari botol membuatnya aman dan nyaman! Bahkan dalam beberapa kasus, anak seusia ini malah senang jika melihat orang tuanya marah atau jengkel. Hingga, ia pun melakukannya lagi supaya orang tuanya marah. “Jadi, ia malah melakukan sesuatu yang justru kita enggak suka.” Apalagi dengan kita marah, bukankah berarti ia telah berhasil menarik perhatian kita?

Mungkin kuncinya cuma tega, sabar, konsisten, dan memberi reward, ya, Bu-Pak.

Gazali Solahuddin. Foto : Rohedi (nakita)


Sumber:

Read more...

Tips Keluarga anak kurus vs anak sehat

Kurus memang tak selalu berarti tak sehat, kok. Hanya saja, kita harus tahu penyebab mengapa ia tampak kurus. Orang tua mana, sih, yang bisa anteng-anteng saja kalau anaknya tampak kurus. Bisa dipastikan berbagai upaya dilakukan orang tua agar si anak bisa gemuk. Sebab, dianggapnya anak gemuk, kan, pertanda sehat. Memang, diakui Aryono Hendarto, MD, dokter spesialis anak dari Subbagian Gizi dan Metabolik Bagian Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sering terdapat kekeliruan persepsi dari para orang tua. “Anak sehat yang ideal itu identik dengan badan yang gemuk.” Padahal, tentu saja tidak. “Karena sesuatu yang berlebihan atau kekurangan pasti tak baik. Normalnya, berat badan yang sesuai usia dan tinggi badannya.”

ISTILAH ANAK KURUS Secara fisik, menurut Aryono, anak dikatakan kurus tak hanya berdasarkan berat badan saja tapi juga tinggi badan. Ada dua hal penting yang menyebabkan anak disebut kurus; 1)Kurus karena berat badannya kurang menurut umur, sementara tinggi badannya sesuai umur atau kurang menurut umur. 2)Kurus karena tinggi badannya yang lebih menurut umur sementara beratnya cukup menurut umur. Nah, kriteria sehat menurut WHO mencakup sehat fisik dan jiwa. “Anak kurus yang kedua bisa dikatakan sehat, kalau kriteria sehatnya itu jarang sakit. Sedangkan anak kurus yang pertama dikatakan tak sehat karena berat badannya dan bahkan tingginya pun kurang atau tak sesuai menurut umur,” papar Aryono, yang juga berpraktek di RSIA Hermina Jatinegara.

Pada prinsipnya, lanjut Aryono, kendati kurus, berat badan anak harus naik setiap bulannya sesuai dengan umur. “Nah, yang jadi masalah kalau anak kurus beratnya tak naik-naik. Ini harus dicari penyebabnya. Bisa karena asupan nutrisinya kurang, aktivitas anak yang berlebih meski asupannya cukup dan bisa juga karena ada penyakit yang melatarinya sehingga asupan makanannya kurang.” PARAMETER KURUS TIDAKNYA Berat badan merupakan salah satu parameter pertumbuhan seorang anak, di samping faktor tinggi badan. Karena itu terdapat istilah tumbuh kembang pada anak. Tumbuh berarti bertambah besar sel-selnya dan kembang berarti bertambah matang fungsi sel-selnya. “Nah, bila anak kurus beratnya tak sesuai dengan berat badan ideal menurut umur, maka dikatakan pertumbuhannya kurang baik,” terang Aryono. Yang jelas, berat badan ideal seorang anak memiliki range. Standarnya bagi anak laki-laki dan perempuan juga berbeda. Biasanya anak perempuan mempunyai berat badan lebih rendah dibandingkan anak laki-laki. Untuk ukuran berat badan ini umumnya di Indonesia menggunakan parameter yang diadaptasi dari Amerika yaitu NCHS (National Centre for Health Statistic).

Ada juga yang menggunakan hitungan Departemen Kesehatan untuk konsumsi nasional, yaitu KMS (Kartu Menuju Sehat). Nah, pada parameter ini bisa dilihat berat badan ideal seorang anak menurut umurnya dan juga jenis kelaminnya. “Bila berat badan anak lewat dari standar 100 persen maka dikatakan overweight dan di atas 120 persen disebut obesitas, sedangkan kalau beratnya di bawah 80 persen berat badan ideal dikatakan kurang gizi dan manifestasinya anak tersebut tampak kurus,” jelas Aryono. Namun, Aryono mengingatkan, bahwa berat badan harus dikaitkan dengan umur dan tinggi badan. Misal, anak perempuan 12 bulan dengan berat badan 7,2 kg dan tinggi badan 72 cm. Sedangkan berat badan rata-rata anak perempuan umur 12 bulan sekitar 9,6 kg. Jadi berat badan anak tersebut 75 persen dari berat badan rata-rata seusianya. Ini berarti anak tersebut termasuk gizi kurang. Tapi, kalau dilihat dari tinggi badannya maka ; 72 cm (tinggi badan anak) : 74 cm (tinggi badan seharusnya) x 100 persen, maka tinggi badannya adalah 98 persen dari tinggi badan ideal. Ini berarti bila dilihat dari tingginya yang baik maka anak tersebut termasuk gizi baik. “Interpretasinya adalah anak tersebut mengalami kekurangan gizi akut, karena berat badan kurang untuk berat badan rata-rata seusianya, tetapi tinggi badannya masih bagus. Tapi andaikata tinggi badannya sudah ikut terhambat maka dikatakan gizi kronik yang biasanya mencerminkan gizi buruk, artinya kekurangan gizi sudah berlangsung dalam waktu lama,” terang Aryono.

FAKTOR NUTRISI Bila yang terjadi adalah anak kurus dengan berat badan yang tak naik-naik, tentu saja bisa dikatakan sehat dan bisa juga tidak. Karena itu harus dicari penyebabnya; karena faktor nutrisi atau non nutrisi. Faktor nutrisi, misal, sang ibu merasa sudah cukup memberi asupan makanan yang bergizi. Kuantitas dan kualitasnya baik sesuai dengan menu gizi seimbang yang mengandung; karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Setelah dianalisis asupan dietnya ternyata yang diberikan kuantitasnya masih kurang dari kebutuhan. Padahal setiap bulan seorang anak beratnya harus selalu ada kenaikan. Secara kasar dapat dipakai patokan sebagai berikut; anak umur setahun beratnya tiga kali berat badan lahir. Umur 2 tahun kira-kira 4 kali berat badan lahir. Jadi, kalau bayi lahir dengan berat badan 3 kg maka pada usia 1 tahun beratnya 9 kg dan pada usia 2 tahun jadi 12 kg. Lebih spesifik lagi, bayi 3 bulan pertama kenaikan beratnya antara 600 gr-1000 gr. Jadi per minggunya naik 150-250 gr. Kemudian 3 bulan kedua naik sekitar 600-700 gram per bulan. Tiga bulan ketiga sekitar 400-500 gr. Tiga bulan keempat 300-400 gram. Di atas satu tahun, 1-3 tahun kira-kira kenaikannya sekitar 250 gram atau seperempat kilogram per bulan. Nah, kalau ternyata setiap bulan berat badannya tak naik atau naik tapi tak memuaskan maka harus dievaluasi kembali masukan nutrisinya dengan memperhitungkan pula aktivitas fisiknya. Apakah sudah cukup untuk mengantisipasi kelebihan aktivitasnya. “Namun dengan catatan anaknya sehat atau tak ada penyakit. Karena kalau aktivitasnya berlebih sementara masukan kalorinya cukup atau pas-pasan, maka kalorinya tak cukup disimpan untuk menaikkan berat badannya.” Memang ada periode-periode tertentu di mana anak sedang aktif, seperti usia satu tahun, anak mau bisa jalan. Pada anak-anak ini harus diberi tambahan kalori. Jadi kalau anak kurus tapi aktif dan tak ada penyakit yang mendasarinya maka asupan makanannya itu yang harus dianalisis. Untuk anak sehat yang kurus dalam hal makan pun tak ada yang khusus. Makanannya tetap dengan gizi seimbang sesuai dengan kelompok umurnya hanya jumlah kalorinya disesuaikan dengan kebutuhan menurut umur. Kecuali untuk anak sakit. Misalnya, anak sakit panas maka diberi yang lunak. Kalau diare diberi yang mudah diserap/dicerna. FAKTOR PENYAKIT Sementara itu ada juga anak kurus yang tak sehat. Menurut Aryono, biasanya karena terdapat penyakit yang mendasarinya. Akibatnya anak tak mau makan/anoreksia. Di Indonesia beberapa penyakit yang dapat menyebabkan anak kurus akibat tak mau makan antara lain adalah infeksi seperti infeksi paru-paru (TBC), infeksi saluran kemih, infeksi parasit dan lain-lain. “Selama penyakitnya tak disembuhkan maka tetap akan kurus, sebab asupan makannya kurang karena anak tak nafsu makan. Dengan begitu berat badannya pun tak naik-naik.” Biasanya anak kurus yang tak sehat karena ada penyakit yang melatarinya akan tampak seperti pucat, lesu, demam, tak nafsu makan dan berat badan pun tak mau naik-naik. Tapi bila penyakitnya disembuhkan, otomatis nafsu makan anak pun jadi membaik.

Dengan demikian berat badan pun akan bertambah. BUKAN TURUNAN Yang jelas, anak kurus bukan faktor turunan, lo. Berbeda dengan anak gemuk; menurut hasil penelitian, kalau kedua orang tuanya gemuk maka 70 persen anaknya berisiko gemuk. Bila hanya salah satu orang tua yang gemuk maka 40 persen anak berisiko gemuk. Sedangkan bila kedua orang tuanya tak gemuk maka anak berisiko 7-10 persen gemuk. Hal itu tak berlaku pada anak kurus. Kecuali masalah tinggi badan yang dipengaruhi kedua orang tuanya. Tinggi badan ini bisa membuat penampilan anak tersebut tampak kurus atau tidak. Bila kedua orang tuanya tinggi dan anaknya pun tinggi sehingga tampak kurus. Tapi, bisa juga, lo, kedua orang tuanya tinggi tapi anaknya pendek. Nah, kalau kemudian anaknya sering sakit, ya, jadi tampak kurus.” Begitupun dengan berat badan lahir. Bukan berarti bila berat lahirnya rendah lalu akan membuat kelak anak jadi kurus. Berat badan lahir normal biasanya sekitar 2,5 ­ 4 kg. Kecepatan tumbuh kembangnya sama sesuai kurva tumbuh kembang. Sedangkan, pada berat badan lahir rendah dibedakan dalam dua hal, yaitu karena umur kehamilannya kurang/prematur dan karena umur kehamilan cukup, semisal 39 minggu tapi berat badan janin rendah, misal 2 kg, maka dikatakan dismatur atau mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dalam rahim. Nah, bayi yang dismatur biasanya perkembangan berat badannya akan mengejar ketinggalannya. Karena sebetulnya dia normal tapi mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim. Justru setelah lahir bayi-bayi dismatur ini rakus dan bisa mencapai berat badan seperti berat badan bayi normal. Sedangkan yang lahir prematur, dengan berat badan lahir sangat rendah, misal 1 ­ 1,5 kg tentu memakai kurva perkembangan yang berbeda. Bisa jadi kenaikan berat badan selanjutnya pun mungkin tak seperti berat badan anak normal. Nah, Bu-Pak, setelah kita tahu rumusan berat badan anak jangan lagi membandingkan-bandingkan berat badan anak dengan anak tetangga, ya. Dedeh Kurniasih . Foto : Iman (nakita)

KIAT MENGGEMUKKAN BADAN ANAK Untuk membuat anak kurus menjadi gemuk, sangat tergantung penyebabnya. Bila lantaran penyakit, ya, harus disembuhkan dulu penyakitnya. Umumnya setelah sembuh dari penyakit, nafsu makannya akan membaik sehingga ia tak sulit makan. “Setelah itu berilah nutrisi yang baik agar berat badannya bertambah,” terang Aryono. Bila anak kurus bukan lantaran penyakit, maka untuk membuatnya menjadi gemuk dilakukan dengan menganalisis diet makannya. Tentu dengan menu gizi seimbang. Apakah asupan makannya sehari-hari sudah memenuhi kebutuhan sesuai umur dan aktivitasnya. “Jika anaknya termasuk aktif, dengan sendirinya maka asupan makanannya harus lebih banyak secara kuantitas.” Nah, bila berat badannya tak kunjung naik berarti asupannya tak memenuhi kebutuhannya. Sebetulnya untuk mencapai berat badan ideal sesuai umur sangat ditentukan oleh kuantitas dan kualitas makanan. Disamping itu pola makan, jadwal pemberian makan dan cara pemberiannya pun berpengaruh. Dalam hal pola makan, misalnya, bayi 0-4 bulan diberikan ASI eksklusif, usia 4-6 bulan makanan lumat seperti biskuit, bubur susu, usia 6 bulan nasi tim saring, usia 9 bulan nasi lembek/makanan padat. “Di atas 1 tahun sudah seperti makanan orang dewasa tapi masih lembek dan tak merangsang seperti banyak lada atau cabe.” Dalam hal jadwal makan harus diperhatikan waktunya. Ingat, Bu, perut anak kosong setiap 3-4 jam. Karena itu biasanya pemberian makan sekitar 7 kali sehari yang terdiri 3 kali makanan padat dan selebihnya susu untuk anak usia 1 tahun ke atas. “Jadi jangan mentang-mentang mau anak gemuk lalu dipaksa makan setiap jam, padahal belum waktunya makan. Itu, kan, malah jadi tak sesuai dengan fisiologis atau keadaan fungsi normal pencernaannya.” Cara pemberian juga penting dalam arti kata, anak tak boleh dipaksa . Misal, pada anak periode 6-9 bulan, periode kritis di mana anak belajar mengkoordinasi otot-otot menelan dan mengunyah. Sehingga bila diperkenalkan makanan padat, pada umur-umur sekian kadang dilepeh/dimuntahkan kembali. Nah, orang tua sering menginterpretasikan bahwa si anak tak mau makan atau tak senang makanannya. Padahal sebetulnya belum terampil. Karena orang tua cemas, buru-buru diberikan makanan yang cair-cair saja. Lama-lama jadi kebiasaan. “Kalau dilepeh, biarkan saja dan dicoba lagi.” Dedeh

PEMBERIAN VITAMIN Selain makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, dalam tumbuh kembang anak dibutuhkan juga mikronutrien seperti vitamin dan mineral. “Bila anak kurus yang sehat sudah mendapatkan makanan yang memenuhi kaidah gizi seimbang tentu tak perlu diberikan vitamin lagi,” jelas Aryono. Sebab vitamin dibutuhkan oleh anak dengan pola makan yang tak memenuhi kaidah gizi seimbang, tak nafsu makan, yang sedang sakit atau yang baru sembuh dari suatu penyakit. Pemberian ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan vitaminnya dan juga anak jadi nafsu makan. “Tapi meski diberikan vitamin, anak kurus karena penyakit, selama penyakitnya itu tak diobati maka tetap saja nafsu makannya kurang baik.” Jadi, Bu-Pak, vitamin itu bukan perangsang nafsu makan atau penambah nafsu makan, tapi meningkatkan nafsu makan kalau anak itu kekurangan vitamin. Nah, konsumsi vitamin yang berlebih juga tak baik, lo. Semisal vitamin yang larut dalam lemak; vitamin A, D, dan E yang diolah dalam hati. Bila berlebihan akan membebani kerja hati. Kecuali vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C. Jika kelebihan akan dikeluarkan dalam air seni. Karena itu, orang tua harus bijak dalam memberikan vitamin buat buah hatinya. Dedeh

Read more...

Obesitas Anak Penyebab dan Cara Mengatasinya

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai efek negatif untuk kesehatan. Anak-anak yang masih lugu tentu tidak memahami bahaya ini. Maka, merupakan tanggung jawab orang-tua menjaga agar anak mereka tetap sehat. Orang-tua harus mengetahui apa penyebab obesitas dan bagaimana cara mencegah atau mengatasi masalah obesitas anak.
Akibat Obesitas

Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung. Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa, kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan gula yang terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak yang mengalami obesitas.

Selain itu, anak-anak dengan kelebihan berat badan atau kegemukan juga dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang dialami anak, misalnya ejekan dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah bersekolah.
Penyebab Obesitas

Beberapa penyebab obesitas pada anak adalah:

*
Faktor genetik

Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.
*
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan

Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab. Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi bila makan makanan cepat saji. Padahal makanan seperti ini umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan obesitas. Orang-tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji yang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka, walaupun kandungan gizinya buruk untuk anak. Makanan cepat saji meski rasanya nikmat namun tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu sebabnya makanan cepat saji sering disebut dengan istilah junk food atau makanan sampah. Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam kemasan atau makanan manis menjadi hal yang patut diperhatikan.
*
Minuman ringan

Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
*
Kurangnya aktivitas fisik

Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.

Solusi Obesitas

Untuk Anda yang memiliki anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas, hendaknya tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatannya. Sebaliknya untuk mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda agar tidak mengalami obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut.

*
Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak

Kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.
*
Berikan sarapan dan bekal untuk anak

Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan mencegah makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan dari rumah, orang-tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar anak tidak perlu jajan di luar.
*
Perbaiki teknik mengolah makanan

Jangan terlalu banyak menggoreng makanan agar tidak terlalu banyak lemak yang dikonsumsi. Anda dapat mencoba untuk mengukus, merebus atau memanggang makanan agar makanan lebih sehat.
*
Tetapkan aturan makan

Biasakan agar anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi atau di depan komputer.
*
Batasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan komputer

Melakukan kegiatan tersebut akan membuat anak Anda malas bergerak, maka diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh dilakukan. Selanjutnya, Anda dapat membantu anak Anda agar menyenangi hiburan lain seperti bersepeda, bermain bola atau sekedar lompat tali.
*
Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik

Anda dan anak-anak dapat merencanakan untuk melakukan kegiatan olahraga bersama seperti jogging, lari pagi, berenang, badminton atau olahraga lainnya. Atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun binatang atau taman sehingga Anda dan anak dapat lebih banyak berjalan kaki.

Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah putra dan putri kesayangan kita agar mereka bertumbuh dengan sehat dan juga memiliki pola hidup dan pola makan yang sehat. Orang-tua bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Ingatlah bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang bagus bagi seorang anak.

—————————

KumpuLan.Info

Read more...

Ketika Istriku yang kedua mulai bertingkah

Saya punya istri ke-dua sejak dua taun yg lalu, dan sekarang tengah memasuki taun ke-tiga. Sedangkan istri pertama sy nikahi setaun sebelum sy mempunyai istri yg ke-dua. Dan itu atas ijin dari istri pertama lho…

Sebenernya kami bertiga sangat bahagia dg kehidupan kami, apalagi sekarang kami dikaruniai 2 putra. ( dua2nya berasal dari istri yg pertama dan 22nya terlahir normal tanpa caesar, karena sy tidak mau mempunyai anak dari istri yg ke-dua. alasannya akan sy sampaikan di akhir tulisan ini ). Sungguh suatu keindahan yang tak terbayangkan, dan Anda tau? Sy, istri pertama, dan istri ke-dua tinggal dalam satu rumah… Jarang kan Anda menemukan hal ini? Beuh… istri mana yg mau makan ati :D

Namun… ternyata hidup itu selalu ada ujian.. Saat mulai menginjak taun ketiga bersama istri ke-dua, barulah sy mulai melihat gelagat gak bener dg istri saya yg ke-dua. Kaget juga sih, tapi sy coba untuk tetep tenang dg kelakuan istri saya tersebut.

Istri sy rupanya mulai kecewa dg perhatian sy terhadap dia. Padahal, menurut perasaan sy, dialah yg paling sering aku ajak jalan2. Dia juga yg sering menemani aktifitas sy selama sy bertugas keluar kantor. Hah.. memang kadang sy suka kurang ngerti dg pola pikir dia.

Sampai suatu hari, istri sy tersebut mungkin bener2 gak tahan dg sikap sy yg tidak mengindahkan sikap manjanya akhir2 ini. Walhasil dia bener2 ngambek… mulai dari gear rontok, kabel kopling putus, rante kering, ampe ban pun ikut2an bocor, huh… capek deh. Tanpa banyak basa basi langsung aja kirim ke bengkel sekalian service besar..

Saat nunggu dibengkel, sy merenung… memang istriku yg pertama tetap yg terbaik… I love U mama ….

Sumber:sakainget.wordpress.com

Read more...

Hukum Istri Dibuahi Oleh Sperma Lelaki Lain

Seorang lelaki tidak dapat menghasilkan keturunan (mandul), para dokter mengatakan bahwa ia tidak memiliki sperma. Lalu lelaki itu berangkat ke luar negeri dan menyetujui untuk mengambil sperma dari lelaki lain dan dibuahi pada rahim istrinya tanpa memberitahukan hal itu kepada istrinya. Singkat cerita istrinyapun hamil dan melahirkan tanpa mengetahui hakikat sebenarnya. Kemudian lelaki itu bertaubat kepada Allah, lalu menanyakan apa yang mesti ia dilakukan selanjutnya?

Alhamdulillah, pertanyaan ini telah kami ajukan kepada Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, beliau menjawab:
Anak tersebut tentunya bukan anak kandungnya!

Kemudian timbul pertanyaan lagi: Ia tentunya mengetahui bahwa sperma itu bukan berasal darinya!

Jawab: Anak tersebut tetap bukan anak kandungnya! Beberapa ahli ilmu menegaskan bahwa apabila lelaki yang berzina mengakui anak hasil perzinaannya itu sebagai anaknya maka anak tersebut diberikan kepadanya. Dalam kasus ini anak tersebut bukan dari benihnya. Tidak seperti lelaki pezina tadi yang mana anak hasil perzinaannya itu berasal dari benihnya, sementara dalam kasus ini bukan dari benihnya. Ia mesti menyerahkan anak tersebut kepada pemerintah atau meletakkan mereka di panti-panti asuhan atau lembaga-lembaga sosial lainnya yang bertanggung jawab mengasuh mereka.

Timbul tanggapan lagi: Kami katakan kepadanya: “Anda tidak boleh menasabkan anak tersebut kepada diri Anda!”

Jawab: Benar! Anda harus melepaskan anak tersebut dan menyerahkannya kepada pemerintah atau tetap dibiarkan bersama ibunya dengan syarat tidak dinisbatkan kepada diri Anda!

Timbul sebuah pertanyaan: Apakah hadits yang berbunyi: “Anak adalah hak si empunya ibunya!” Apakah dapat diterapkan dalam kasus ini?

Jawab: Tidak, tidak dapat diterapkan!

Kami memohon kepada Allah keselamatan dan afiyat. Ini merupakan sebagian kejahatan yang dilakukan masyarakat modern terhadap nasab dan kehormatan. Dan termasuk perkara yang telah merusak akal sehat manusia. Demikian pula perbuatan yang termasuk bencana kemanusian ini merupakan kemaksiatan dalam bentuk kebohongan, pamalsuan dan penipuan yang dilakukan oleh lelaki tadi terhadap isterinya. Bagaimana mungkin ia melakukan perbuatan yang secara syar’i diharamkan itu! Perbuatan yang bertentangan dengan kaidah syariat, di antaranya adalah pemeliharaan nasab. Dan juga bertolak belakang dengan kejantanan seseorang. Dan itu juga merupakan contoh terjelek bagi kerja sama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran. Serta termasuk kerja sama dalam kebatilan yang dilakukan oleh lelaki si penyumbang sperma, orang yang menjual sperma tersebut dan dokter ‘nakal’ yang menyetujui pelaksanaan operasi tersebut. Hanya kepada Allah sajalah tempat mengadukan keterasingan agama ini dan kekuasaan musuh-musuh Islam serta kaum fajir. Wallahu musta’an.
Islam Tanya & Jawab
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid


Sumber:infotekkom.wordpress.com

Read more...

Sikap Suami Terhadap Istri Yang Selingkuh

Assalamualaikum Ustadz, Ana mau tanya apakah tindakan yang paling tepat sesuai dengan tuntunan Islam jika seorang suami mengetahui istrinya selingkuh dengan laki-laki lain, dan sudah sangat diduga pernah berzina dengan laki-laki itu. Apakah suami tersebut wajib menceraikan istrinya, sementara dia masih menyayangi isterinya dan isterinya juga tidak mau sekali kalau diceraikan. Syukron ya Ustadz. Wassalam

Sukirman Saleh
Jl. Cendana no. 5 Polewali
Kab. Polewali Mandar Sulawesi Barat

Ustadz Kholid menjawab:

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Kebebasan bergaul yang berkembang dan sudah menjadi adat yang mendarah daging dalam sebagian kaum muslimin adalah satu musibah besar dan berimplikasi sangat buruk. Implikasi buruk ini tidak hanya mengenai sang wanita atau pria saja namun juga berakibat buruk bagi tatanan keluarga dan masyarakat. Karena itulah Islam memberikan batasan pergaulan antara lawan jenis dengan demikian indah dan kuatnya, sehingga kemungkinan muncul perselingkuhan, pacaran dengan cinta monyet serta perzinahan dapat dicegah dan diputus sejak awal. Ditambah lagi dengan hukuman keras bagi pezina baik yang belum pernah menikah maupun yang pernah menikah. Sayang masyarakat enggan menerapkannya sehingga terjadilah peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti ini. Dalam rumah tangga seorang suami haruslah menjadi pemimpin yang menampakkan kebijakan dan kemampuannya mengatur biduk rumah tangga. Perselingkuhan disamping akibat kebebasan pergaulan yang ada dimasyarakat dan diperkenankan sang suami juga terkadang disebabkan karena sikap suami yang tidak mengetahui kebutuhan istri. Penampilan suami ketika menjumpai istri, cara bergaul dan bersikap sampai cara memberikan nafkah batin terkadang dapat memicu hal tersebut. Yang jelas pergaulan wanita dengan lelaki lain secara bebas akan memberikan opini kepada wanita tipe lelaki yang lain lalu bisa jadi ia banding-bandingkan dengan suaminya. Rasa bosan dengan suami dan mulut buaya dan sikap lelaki lain pun tidak kalah berbahayanya. Oleh karena itu Syari’at islam sangat menekankan seorang wanita membatasi pergaulannya dengan lelaki asing (bukan suami dan mahramnya) dan tidak bersinggungan kecuali karena kebutuhan dan sebatas kebutuhannya saja.

Lalu bagaimana sikap suami bila sudah mendapatkan musibah demikian. Orang yang ia cintai ternyata berselingkuh dengan lelaki lain. Maaf sebelumnya, dugaan berzina yang anda sampaikan memiliki hukum sendiri. Syari’at islam sangat menjaga kehormatan wanita dan mengancam penuduh wanita berzina dengan ancaman berat. Lihat saja firman Allah:

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلاَتَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ . إِلاَّ الَّذِينَ تَابُوا مِن بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ . وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُن لَّهُمْ شُهَدَآءُ إِلآ أَنفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ . وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ اللهِ عَلَيْهِ إِن كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ . وَيَدْرَؤُا عَنْهَا الْعَذَابَ أَن تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ . وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللهِ عَلَيْهَآ إِن كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ .

“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang-orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima keksaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” (QS. An-Nuur/24: 4-9)

Dalam ayat ini Allah membagi penuduh wanita mu’minah berzina dalam dua kategori:

1. Orang yang menuduh bukan suaminya, maka wajib menghadirkan empat saksi yang melihat langsung kejadiannya atau wanita itu mangakuinya. Apabila terjadi demikian maka wanita itu dihukum dengan hukuman pezina. Namun bila tidak mangakui dan tidak dapat menghadirkkan empat saksi maka penuduh didera (cambuk) delapan puluh kali dan tidak diterima persaksiannya selama-lamanya kecuali bila bertaubat.

2. Suami wanita tersebut, dalam hal ini sama dengan diatas, hanya saja bila wanita tidak mengakui dan ia tidak mampu menghadirkan saksi ia tidak dikenakan hukuman dera. Akan tetapi ia harus melakukan mula’anah (saling melaknat) seperti dalam ayat diatas.

Kembali ke kasus yang anda ceritakan, bila sang istri terbukti selingkuh -walaupun tidak sampai berzina- maka tindakan yang paling tepat -menurut saya- adalah wajib menceraikannya dan tidak sepantasnya seorang suami mempertahankan istri yang telah mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong (dengan maknanya yang luas). Sebab, istri telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.

Syaikh Prof. DR. Shalih Fauzan Al-Fauzan Hafizhahullah (seorang anggota majelis ulama besar kerajaan saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy (IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithoh al-’Alam al-Islami)) memaparkan: “Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan shalat atau suka mengakhirkan pelaksanaannya di akhir waktu, sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih, suami dalam kondisi ini wajib untuk menceraikan istrinya.” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 2/305)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata: “Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.

Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya kenapa harus selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain maka rasa malu tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat besar sekali. Bagaimana tidak? Ia tidak puas dengan suaminya yang ada dan telah merasakan keindahan semu selingkuhnya dengan PIL (pria Idaman Lain). Wanita yang secara umum perasaannya lebih menguasai dari akal sehatnya tentu kemungkinan mengulanginya lagi itu sangat mungkin. Apalagi PIL nya tersebut masih membuka pintu baginya.

Karena itu nasehat saya kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah ia kemudahan untuk mendapatkan yang ia angan-angankan. Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan perceraian tersebut kepada Allah maka Allah akan menggantikan dengan yang lebih daik darinya.

Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan yang gamblang terhadap para suami yang tertimpa musibah memiliki istri tidak setia dan pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam memilih pendamping kita. Lihat agamanya dan akhlaknya nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

sumber : http://www.ustadzkholid.com

Read more...

Pengorbanan Mama

MAMA… Mama melahirkan kita sambil menangis kesakitan…

Masihkah kita menyakitkannya?

Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya?

Mencaci makinya?

Melawannya?

Memukulnya?

Mengacuhkannya?

Meninggalkannya?

Mama tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor kita, Menahan derita, Menggendong kita sendirian…. Di saat mamamu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya… Tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan… Bayangkan mamamu sudah tiada… Apakah kamu cukup membahagiakannya… Apakah kamu pernah berfikir betapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya…. Kirim pesan ini pada semua… Itupun kalau kamu sayang mamamu dan mau mengingatkan teman2mu. Ingat-ingatlah 5 (lima) aturan sederhana untuk menjadi bahagia: 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci. 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran. 3. Hiduplah dengan sederhana. 4. Berikan lebih banyak (give more). 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less). SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi MAMA, tetapi… Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita… Mama bukan tempat penititipan cucunya disaat anda jalan-jalan, tetapi disaat beliau sudah tua dan tak bertenaga, yang beliau butuhkan sekarang adalah perhatian anda, datang & hampiri dia, bertanyalah bagaimana kesehatannya saat ini dan dengarlah curhatnya, temani dia disaat dia membutuhkan anda, itu saja….. Beliau sudah bahagia sekali…………… dan melupakan semua hutang anda kepadanya.


Sumber:upielovers.wordpress.com

Read more...

Film tontonan anak remaja harus diperiksa ortu

Wiih menyeramkan ! hayoo periksa dulu sebelum nonton !

Sekarang banyak beredar cd / dvd berisi film-film kartun, animasi, robot, dsb yang tampaknya untuk anak-anak – terutama film Jepang.

Secara nggak sengaja baru saja melihat salah satu film anak yang ringkasannya menceritakan kegiatan polisi masa depan di Tokyo.

Ternyata di dalamnya berisi banyak cerita / adegan yang BAHKAN ORANG DEWASA pun tidak semuanya berani nonton !

1. Pertarungan hingga darah menyembur-nyembur luarbiasa, kepala terpotong separoh dan ditampilkan dengan jelas, dsb !
2. Si jagoan mengiris-iris lengannya dengan pisau sampai berkali-kali, gilanya lagi disusul iklan teve tentang pisau pemotong yang “baik” untuk mengiris lengan !
3. Sejumlah trauma remaja yang disebabkan pemaksaan seks, kekerasan ortu, dsb; digambarkan dalam flashback !

Tidak hanya itu – ada juga film yang kelihatannya hanya cerita biasa tapi memperkenalkan doktrin-doktrin yang bisa membuat orang menjadi stress, super agresif, dsb.

Berita terakhir bahwa film Ben-10 dalam penelitian disebutkan menyebabkan mimpi buruk bagi 70% anak yang menontonnya !

Mari para orang tua, kakak, paman, bibi, kakek, dsb – siapapun yang mengasuh anak, remaja, keponakan, cucu -> Tingkatkan kewaspadaan dan pengawasan bagi isi film yang ditonton generasi muda kita !

Yang tidak dijejali film-film perusak mental dan moral saja membutuhkan banyak usaha untuk dibina dan diasuh, apalagi kalau sering dibekali “ilmu” seperti itu.

Satu cara mudah : adalah melakukan quick-scan atas film – cari tombol Fast Forward untuk melihat film dg kecepatan 2x s/d 16x jadi tahu apakah ada adegan yang tidak layak. Anda bisa berhenti tiap saat dengan cara menekan Play, lalu bisa quick-scan lagi berkali-kali tanpa batas.

Untuk mengetahui isi cerita sebaiknya di bagian yang dianggap penting ditonton sedikit untuk tahu gambarannya layak atau tidak bagi anak / remaja.

Memang membutuhkan pengorbanan waktu dan usaha, tapi ini MERUPAKAN SALAH SATU INVESTASI ANDA demi mendapatkan generasi penerus yang baik !

Jaman modern tidaklah memastikan semuanya lebih bagus bagi kehidupan kita !

Jangan tunda lebih lama lagi – saat ini juga periksalah koleksi generasi penerus kita. Singkirkan yang tampaknya kurang baik ! jangan sayang ! BAHAYA !

Salam

Sumber: myjojofan.wordpress.com

Read more...

  © Free Blogger Templates Columnus 2008

Back to TOP